STT Kadesi Yogyakarta Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Cornelis
SanggauNews - Jakarta: Ketua Sekolah Tinggi Teologi Kadesi (STT Kadesi) Yogyakarta, Assoc. Prof. Dr. Muner Daliman, MA, M.Pd.K., M.Th., mengumumkan bahwa Drs. Cornelis, M.H. akan menerima gelar Doktor Honoris Causa (Dr. H.C.) dari institusi tersebut. Pengumuman ini disampaikan di Jakarta pada 10 September 2024.
Dalam keterangannya, Dr. Muner Daliman menjelaskan bahwa penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa merupakan pengakuan atas keahlian dan kepakaran seseorang dalam bidang tertentu yang unik dan belum dimiliki orang lain.
"Cornelis telah menunjukkan komitmen dan all out dalam hal pembangunan SDM dan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat. Kami sebagai institusi pendidikan tinggi, yang saat ini terakreditasi 'Baik Sekali', patut mengapresiasinya," ungkap Muner.
STT Kadesi telah menyiapkan Tim Khusus
Muner Daliman yang berasal dari Landak dan telah sukses dalam pengelolaan institusi pendidikan di Pulau Jawa, telah lama memotret kandidat ideal untuk menerima gelar ini. Menurutnya, bahkan membidik Cornelis telah sejak sepuluh tahun lalu.
"Namun, waktu Tuhan menentukan bahwa momen yang tepat adalah malam inagurasi pada 17 September 2024 dan wisuda pada 18 September 2024," jelas Muner, yang juga merupakan ayah dari tiga anak dan berdomisili di Kaliurang, Yogyakarta.
Muner menambahkan bahwa proses penganugerahan gelar ini melibatkan tahapan administrasi, ujian, dan persyaratan akademis yang ketat.
"Proses ini tidak berbeda jauh dari kuliah biasa, namun melibatkan integrasi pengalaman praktis ke dalam kerangka akademik, yang menjadi tugas kami di perguruan tinggi untuk menilai," katanya.
STT Kadesi telah menyiapkan Tim Khusus yang terdiri dari empat peneliti: Dr. Abdul Mukti, Masri Sareb Putra, M.A., Dr. Yamin Atok, dan Karol Margret Natasha, untuk memastikan kelancaran proses penganugerahan gelar Dr. H.C. kepada Drs. Cornelis. Direktur Program Pascasarjana juga telah diinstruksikan untuk menyiapkan seluruh rangkaian proses penganugerahan melalui Rapat Senat.
Muner Daliman menutup penjelasannya dengan menegaskan bahwa meskipun prosesnya kompleks dan memerlukan usaha besar, Drs. Cornelis telah menjalani semua tahapan dengan penuh kesungguhan.
"Ini merupakan penghargaan yang setimpal dengan dedikasi dan kerja keras yang telah beliau tunjukkan," terang Muner.
Badan Perguruan Tinggi yang menganugrahkan Status Akreditasinya: Baik Sekali
Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada Cornelis oleh Badan Perguruan Tinggi STT Kadesi Yogyakarta melibatkan sejumlah tokoh akademik terkemuka. Ketua STT Kadesi Yogyakarta, Assoc. Prof. Dr. Muner Daliman, MA, M.Pd.K., M.Th., yang juga berperan sebagai Ketua Senat, bersama dengan anggota Senat STT Kadesi, Prof. Dr. Kristian H. Sugiyarto, Ph.D., dan Direktur Program Pascasarjana, Dr. Hana Suparti, M.Th., M.Pd.K., menjadi bagian integral dari proses penganugerahan ini.
Cornelis ketika di studio foto untuk keperluan buku wisuda dan keperluan lain terkait inagurasi penganugerahan Dr. H.C. |
Promotor Utama untuk penganugerahan gelar ini adalah Prof. Dra. Srini M. Iskandar, M.Si., Ph.D., yang bekerja sama dengan para Co-promotor, yakni Prof. Kuwing Baboe, M.Sc., Dr. Hana Suparti, M.Th., M.Pd.K., dan Dr. Gunaryo Sudarmanto, D.Th. Tim ini memainkan peranan kunci dalam menilai kualifikasi dan kontribusi Cornelis yang memenuhi syarat untuk gelar tersebut.
Dewan Penguji yang menilai dan memberikan rekomendasi mengenai penganugerahan gelar ini terdiri dari beberapa akademisi berkompeten. Assoc. Prof. Dr. Muner Daliman, MA, M.Pd.K., M.Th., berfungsi sebagai Ketua Dewan Penguji, didampingi oleh Prof. Dr. Kristian H. Sugiyarto, Ph.D., Assoc. Prof. Dr. Stevri Indra Lumintang, Th.D., dan Dr. Timotius Sukarna, M.Th. Dewan ini memastikan bahwa semua aspek evaluasi dilakukan secara objektif dan sesuai dengan standar akademik yang tinggi.
STT Kadesi Yogyakarta, yang saat ini status akreditasinya "BAIK SEKALI", terus berkomitmen untuk menjaga dan bahkan meningkatkan kualitasnya. Proses penganugerahan gelar ini, yang mengikuti peraturan perundangan, statuta, dan peraturan yang berlaku, merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa setiap penghargaan diberikan dengan prosedur yang transparan dan berstandar tinggi.
Verifikasi dan evaluasi yang ketat dilakukan untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam penganugerahan gelar ini memenuhi kriteria yang ditetapkan, sehingga mencerminkan integritas dan prestise dari institusi tersebut.
Sebagai mahasiswa pascasarjana di Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Kadesi Yogyakarta, dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) Cornelis adalah 241303004. Cornelis akan mempresentasikan karya ilmiahnya pada orasi ilmiah yang akan diselenggarakan pada tanggal 18 September mendatang di aula hotel bintang 4 Griya Persada, Kaliurang.
Karya ilmiah Cornelis
Adapun judul karya ilmiah Cornelis adalah "Capaian Karya Tokoh Bangsa: Pengalaman Memimpin Antar Lembaga untuk Mensejahterakan Masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat Periode 2008 – 2024."
Dalam karya ilmiah ini, Cornelis melakukan self-evaluation kontribusinya dalam memimpin dan mengelola berbagai lembaga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat. Fokus utama penelitian adalah untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan capaian-capaian penting yang telah diraih dalam periode waktu yang 2008 – 2024.
Melalui orasi ini, Cornelis akan membahas berbagai aspek, mulai dari kebijakan yang diimplementasikan, tantangan yang dihadapi, hingga dampak konkret dari kepemimpinan tersebut terhadap kehidupan masyarakat di Kalimantan Barat. Ia memberikan pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana kepemimpinan yang efektif dan kolaboratif dapat berkontribusi pada pembangunan daerah dan kesejahteraan sosial.
Cornelis berharap, hasil dari karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan inspiratif bagi para akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan, serta menjadi referensi penting dalam studi-studi kepemimpinan dan pembangunan daerah di masa depan.
Seperti diketahui, Cornelis lahir di Sanggau pada 27 Juli 1953. Ia bukan saja tokoh Kalbar, melainkan juga nasional, bahkan internasional dengan keaktifannya pada forum internasional para gubernur tentang hutan dan perubahan iklim di California pada 18 November 2008.
-- Rangkaya Bada