Cornelis : KMN dan Diaan Semuanya Nomor Urut 1
Cornelis (kedua dari kiri, baju merah) memberikan jurus-jurus pamungkas, motivasi, dan mengembus napas keberanian untuk bertarung kepada KMN dan Erani. Istimewa. |
SanggauNews - Ngabang: "Karol dan Diaan untuk Calon Bupati Landak dan Kapuas Hulu sama-sama mendapat nomor urut 1 dalam undian nomor Paslon hari ini," kata Cornelis.
Apa artinya?
"Artinya, ya, nomor satu lah!" tegas Cornelis.
Cornelis, seorang politisi senior dan tokoh Dayak yang telah lama berpengaruh di Kalimantan Barat, mengungkapkan kebahagiaannya setelah semua anak dan menantunya mendapatkan undian nomor urut satu dalam pemilihan kepala daerah.
Dalam sebuah konferensi pers di Landak tadi sore (23-09-2024) Cornelis menyatakan, "Semua anak dan menantu saya dapat undian nomor satu." Pernyataan ini menarik perhatian, mengingat posisi dan pengaruhnya di ranah politik daerah.
Mewakili harapan rakyat
Salah satu sosok yang mencolok adalah Karolin Margret Natasa, yang lebih dikenal dengan inisial KMN, yang kini berpasangan dengan Erani dalam pemilihan Bupati Landak.
Karolin, yang dikenal karena dedikasinya dalam pelayanan masyarakat, menyatakan siap menjalankan tugas dan amanah jika terpilih.
Tidak kalah menarik, menantunya, Fransiskus Diaan, yang bertarung di Kapuas Hulu, juga memperoleh nomor urut satu.
"Keduanya (Karol dan Diaan) diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi daerah masing-masing," harap lelaki yang kerap disapa "Pa' uda'".
Cornelis, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat dari 2008 hingga 2018 dan kini menjadi anggota DPR-RI di Komisi VII, menegaskan bahwa semua pencalonan ini adalah hasil dari kerja keras dan proses yang fair.
"Kita serahkan semuanya pada Tuhan, seab Dialah yang empunya segala kuasa," Cornelis Sikap ini menunjukkan bahwa ia percaya pada kekuatan Tuhan dan keadilan dalam proses demokrasi.
Cornelis berpendapat bahwa penilaian rakyat sangat penting dalam pemilihan ini. "Biar rakyat yang menilai, kemudian menjatuhkan pilihan. Mereka sudah melek literasi politik," ungkapnya, menekankan bahwa masyarakat kini lebih sadar dan teredukasi tentang pilihan politik yang ada.
Menurut Cornelis, pemilih yang cerdas akan mampu memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka.
Cornelis menyikapi isu Dinasti Politik
Sebagai seorang demokrat sejati, Cornelis menegaskan komitmennya untuk melayani rakyat. Ia percaya bahwa dalam demokrasi, yang terpenting adalah pilihan rakyat, bukan sekadar kekuasaan yang dimiliki oleh seorang individu atau keluarganya.
"Saya ini seorang demokrat sejati, yang milih rakyat," ujarnya. Dengan pernyataan ini, Cornelis ingin menghilangkan stigma negatif yang sering kali menyertai keterlibatan keluarga dalam politik, terutama yang sering disebut sebagai "dinasti politik."
Ia mengakui bahwa semua anak dan menantunya mengikuti proses pencalonan dari bawah dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, serta hukum yang berlaku. Menurutnya, keterlibatan keluarganya dalam politik tidak melanggar aturan, dan semua pencalonan tersebut adalah hasil dari mekanisme yang transparan dan akuntabel.
Pernyataan Cornelis ini tentunya menuai berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Banyak yang mendukung, tetapi tidak sedikit pula yang skeptis terhadap keterlibatan keluarganya.
Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa proses politik yang sehat harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.
Cornelis percaya bahwa dengan partisipasi rakyat yang baik, pemilihan umum akan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi dan harapan masyarakat.
Dengan semangat optimisme, Cornelis menatap masa depan. Ia berharap agar semua proses pemilihan dapat berjalan dengan lancar dan transparan, serta memberikan hasil yang terbaik bagi masyarakat.
Cornelis yakin bahwa melalui partisipasi-aktif dan pengawasan dari rakyat, sistem demokrasi di Kalimantan Barat akan semakin kuat dan mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
-- Rangkaya Bada