Sunarso : Sudah Ketua, Pertama Pula

 

Dr. Sunarso, S.T., M.Eng. sekilas nama Jawa, tapi sesungguhnya asli Dayak. Pria berperawakan sedang, kacamata, warna kulit putih terang ini adalah Ketua Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak (STAKat).

Sunarso menyelesaikan pendidikan menengah di SMA Katolik di Nyarumkop, Singkawang, Kalimantan Barat. Ia memulai karier akademiknya sebagai dosen di sebuah politeknik di Kota Pontianak, sebelum melanjutkan studi Doktoral di Jepang.

Sunarso memenuhi syarat ketua

Pada tahun 2017, terjadi peralihan status dari swasta ke negeri ketika Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Sekolah Tinggi Agama Katolik (STAKat) Negeri Pontianak pada 6 April 2017. STAKat Negeri Pontianak ini merupakan STAKat Negeri pertama di Indonesia. Hal ini menjadi tonggak bersejarah dalam pendidikan tinggi agama Katolik di Indonesia.

Ketika Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak mencari Ketua yang memenuhi syarat, Sunarso adalah kandidat yang tepat. Ia bermimpi bahwa sekolah tinggi tersebut akan menjadi satu-satunya Sekolah Tinggi Agama Katolik di Indonesia yang kampusnya terletak di kawasan yang asri, tepi sawah, dan perumahan di Jl. Parit H. Mukhsin II, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat 78121.

Hal yang membanggakan adalah bahwa di masa kepemimpinannya sebagai Ketua STAK Kat Pontianak, Sunarso telah mencapai banyak kemajuan. Antara lain, fasilitas sarana dan prasarana yang memadai, laboratorium yang modern, serta gedung kampus megah dengan nuansa khas lokal, yaitu Dayak.

Saat ini, STAK Kat Pontianak telah menyelesaikan pembentukan 3 program studi baru, termasuk Konseling Pastoral, Pastoral, dan Teologi, sebagai persyaratan untuk meningkatkan status Sekolah Tinggi menjadi Institut.

Pengembangan potensi mahasiswa

Warna pendidikan dan hasil yang dapat dibanggakan dari Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak (STAK Kat Pontianak) merupakan buah dari inkulturasi yang telah dibangun dan dikembangkan oleh Sunarso bersama timnya. Pendekatan ini telah membentuk sebuah fondasi yang kuat bagi perkembangan akademik dan non-akademik mahasiswa.

Selain fokus pada pengembangan kurikulum dan program studi yang sesuai dengan kebutuhan zaman, perhatian utama adalah pada pembentukan dan pengembangan karakter mahasiswa sebagai subjek didik. STAK Kat Pontianak mengedepankan pendekatan holistik dalam mendidik mahasiswa, menggabungkan aspek akademik dengan pengembangan keterampilan praktis dan karakter.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus berperan penting dalam memperkaya pengalaman mahasiswa. Contohnya adalah UKM Seni Tari dan Musik Tradisional yang dikenal dengan nama Sanggar Widya Pratama Tarigas. UKM ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah kreativitas mahasiswa tetapi juga sebagai representasi budaya lokal. 

Sanggar Widya Pratama Tarigas ini secara aktif berpartisipasi dalam menyukseskan berbagai acara dengan menampilkan tarian dan musik tradisional Dayak, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mengasah bakat seni mereka tetapi juga mempromosikan dan melestarikan warisan budaya lokal.

Dalam hal pengembangan mahasiswa, baik dari segi akademik maupun institusional, STAK Kat Pontianak memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang menyeluruh. 

Di luar pembelajaran di kelas, mahasiswa didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, dan program pengabdian masyarakat. Dengan pendekatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya siap menghadapi tantangan di dunia profesional tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan budaya yang kuat.

STAK Kat Pontianak berkomitmen untuk membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berintegritas, kreatif, dan memiliki kepedulian terhadap masyarakat serta budaya. 

Dengan demikian, hasil dari inkulturasi yang dibangun oleh Sunarso dan timnya mencerminkan komitmen terhadap pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat serta perkembangan global. Sunarso sangat peduli dan menganggapnya sebagai tanggung jawab utamanya.

-- Rangkaya Bada

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url