ITKK Sekadau Raih Rekor MURI dengan Peluncuran 60 Buku Ber-ISBN


Penyerahan rekor MURI oleh Yusuf Ngadri kepada Stefanus Masiun, mewakili ITKK: 60 buku ber-ISBN yang diterbitkan dan diluncurkan pada satu momentum oleh Institut Teknologi Terbanyak yang dikelola Masyarakat Adat.

SanggauNews— Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) Sekadau mencatatkan namanya dalam sejarah pendidikan Indonesia. Catatan itu didapat dengan meraih Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan Nomor 118xx/R. MURI/VIII/2024. 

Rekor MURI ini diperoleh berkat peluncuran 60 buku ber-ISBN (International Standard Book Number) yang ditulis dan diterbitkan oleh sivitas akademika ITKK Sekadau. 

Rekor ini adalah jumlah terbanyak yang pernah diluncurkan oleh institut, suatu perguruan tinggi di Indonesia, bahkan dunia yang dikelola oleh masyarakat adat.

Hal yang menarik adalah bahwa penyumbang rekor ini bertaraf antar-bangsa, bukan hanya sivitas akademika ITKK dalam negeri saja. 

Tercatat pula nama Dr. Patricia anak Ganing dari Sarawak yang menyumbangkan 3 buku, antara lain: Pengansah Runding, terjemahan ke dalam bahasa Iban-baku novel-sejarah Keling Kumang, dan Tibak Penemu.

Pujian dan ucapan dari LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan 

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan, Muhammad Akbar, memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi ini. Dalam peresmian gedung rektorat ITKK yang berlokasi di Jalan Merdeka Timur, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Akbar menyatakan pentingnya pencapaian ini sebagai indikator peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi.

Bukti fisik 60 buku yang memecahkan rekor MURI itu dipamerkan di meja gerai buku depan pintu masuk aula lantai III gedung rektorat ITKK dari 5 - 6 Agustus 2024. MURI riset terlebih dahulu sebelum menerbitkan SK dan menetapkan rekor. 

“Selamat atas peluncuran 60 buku ber-ISBN yang ditulis oleh Civitas Akademika ITKK Sekadau. Ini adalah jumlah terbanyak yang pernah diluncurkan oleh perguruan tinggi di Indonesia dan merupakan langkah penting dalam memperkaya khazanah ilmu pengetahuan,” ungkap Akbar pada Senin, 5 Agustus 2024.

Akbar juga menyoroti bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Kehadiran ITKK diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara dalam pengembangan pendidikan tinggi.

Intelektual dari kampus dan intelektual 

Rektor ITKK, Stefanus Masiun, mengungkapkan bahwa peresmian gedung rektorat ini bertepatan dengan usia ITKK yang ke-4 tahun. Acara tersebut juga melibatkan Seminar Hari Studi, yang bertujuan untuk mempertemukan para intelektual dari kampus dan intelektual kampung.


Keynote speaker adalah Dr. Yansen TP, M.Si. yang dikenal sebagai tokoh Dayak sekaligus intelektual. Wakil gubernur Kalimantan Utara tampil dalam durasi terbanyak, 50 menit dengan tanya-jawab, dimoderatori Masri Sareb Putra, M.A. yang memangku amanah sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Puslitdianmas) ITKK.

Sesi pertama Hari Studi tanggal 6 Agustus selepas makan siang ini memicu diskusi yang ramai sekaligus berbobot. 

Yansen membawa topik mengenai Pembangunan SDM Dayak yang diringkasnya menjadi "Dayak tidak perlu pengakuan, berkarya, menulis, dan publikasikanlah!"

Dengan demikian, kata Yansen, "Dunia otomatis tahu Dayak pewaris bumi Borneo dengan mahakarya serta tinggalan peradaban seperti Gua Niah 40.000 tahun lalu, batu Yupa, Batu Ruyud Writing Camp 2022, serta rekor MURI.

Luncurkan Pusat Kajian

ITKK juga mengumumkan sejumlah inisiatif penting, termasuk peluncuran Pusat Kajian Dayak, Pusat Kajian Perkoperasian, serta Pusat Kajian Masyarakat Adat, Hak Asasi Manusia, dan Perubahan Iklim. Kehadiran ITKK di Kabupaten Sekadau diharapkan dapat mendekatkan diri dengan masyarakat, sehingga lulusan SMA/SMK tidak menghadapi kendala dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sebagai perguruan tinggi berbasis masyarakat adat, ITKK berkomitmen untuk mendukung dan mengangkat intelektual dari kampung-kampung.

“Kami berharap ITKK Sekadau akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sekadau dan Kalimantan Barat,” kata Stefanus Masiun.

Bupati Sekadau, Aron, mengapresiasi Yayasan Pendidikan Keling Kumang atas perannya dalam peningkatan pendidikan melalui SMK Keling Kumang dan ITKK. 

“ITKK memudahkan orang tua karena kuliah tidak lagi harus jauh-jauh,” ujar Aron, berharap ITKK dapat menyediakan pendidikan berkualitas yang inklusif, mengembangkan potensi individu, serta mendukung pembangunan manusia di Kabupaten Sekadau. 

Aron juga menambahkan bahwa lulusan perguruan tinggi harus menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi berbagai tantangan.

-- Rangkaya Bada

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url