Dayak Jangkang Manusia yang Sarat dengan Simbol
Dayak Jangkang dalam sebuah upacara adat "muka' data" di desa Pisang. |
Dayak Jangkang, sebagai etnis yang menyatu dengan alam dan menjadi bagian daripadanya, kaya akan simbol dan mitos.
Kunjungi ini untuk menambah wawasan Anda Suku Dayak Jangkang
Dari awal kehidupan mereka yang ditandai dengan ritual hingga akhir hayat, simbol dan mitos mengisi setiap aspek kehidupan mereka. Karena pemahaman yang kurang atau bahkan tidak ada terhadap simbol dan mitos yang masih sangat berpengaruh di kalangan mereka hingga saat ini, tidak mudah bagi orang luar untuk berinteraksi. Apalagi membangun hubungan yang baik dengan komunitas ini.
Semiotika Roland Barthes
Roland Barthes, satu dari 6 semiotisian yang menjadi ikon di bidangnya, menggambarkan hubungan antara tanda, penanda, dan yang ditandakan sangat relevan dalam konteks budaya Dayak Jangkang.
Interaksi antara penanda (signifier) seperti "ntoyant" (manusia) dan yang ditandakan (signified) seperti konsep otak yang hidup, menciptakan tanda (sign) yang mengandung makna dalam budaya mereka. Pemahaman mendalam terhadap simbol-simbol ini penting, mengingat kompleksitas budaya dan sistem kepercayaan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
- Signifier (Penanda). Signifier adalah bagian dari tanda yang berupa bentuk fisik atau materi yang dapat dirasakan oleh panca indra. Ini adalah representasi konkret dari sesuatu yang mengirimkan pesan atau makna. Contohnya, dalam bahasa tertulis, huruf-huruf adalah signifier karena mereka adalah simbol-simbol visual yang mewakili bunyi-bunyi dalam bahasa.
- Signified (yang Ditandakan). Signified adalah konsep, makna, atau ide yang diasosiasikan dengan signifier. Ini merupakan interpretasi atau pemahaman kita terhadap signifier tersebut. Misalnya, ketika melihat kata "kucing", signifier-nya adalah gambaran visual huruf-huruf "kucing", sedangkan signified-nya adalah konsep atau gambaran mental tentang hewan kucing itu sendiri.
- Sign (Tanda). Sign (tanda) adalah hasil dari hubungan antara signifier dan signified. Ini adalah keseluruhan unit komunikatif yang terdiri dari penanda (signifier) dan yang ditandakan (signified). Dalam teori semiotika Barthes, sign (tanda) adalah produk dari interaksi antara penanda (signifier) dan yang ditandakan (signified), yang bersama-sama membentuk keseluruhan pesan atau makna.
Untuk jelasnya, mari perhatikan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya diagram ini.
https://sanjoblog.wordpress.com/2018/05/12/semiotic/ |
Atau contoh lain. Misalnya, jika kita mengambil contoh gambaran visual kata "kucing".
- Signifier adalah huruf-huruf yang membentuk kata "kucing".
- Signified adalah konsep atau gambaran mental tentang hewan kucing.
- Sign adalah keseluruhan konsep atau makna yang terbentuk dari hubungan antara "kata kucing" (signifier) dengan konsep hewan kucing (signified).
Kalimantan Barat laboratorium studi etnologi dan cross-culture
Banyak pakar mengamati bahwa Kalimantan Barat merupakan laboratorium studi etnologi dan cross-culture yang sangat kaya. Kalbar dengan keberagaman etnis dan latar belakang sosial-ekonomi yang beragam, sering mengalami konflik etnis sejak tahun 1950-an.
Inti dari masalah konflik etnis di Kalbar sering kali tersembunyi dalam ketidakpahaman terhadap adat istiadat dan simbol-simbol yang vital bagi masyarakat Dayak, seperti simbol manusia "ntoyant" yang merepresentasikan konsep otak yang hidup.
Pendekatan yang hanya mengandalkan hukum seringkali gagal menangkap esensi masalah ini, karena tidak mempertimbangkan secara mendalam budaya dan simbol-simbol yang menjadi landasan kehidupan bagi masyarakat Dayak. Misalnya, makna darah sebagai simbol kehidupan dan tabu terhadap pertumpahan darah menjadi bagian penting dari sistem nilai mereka.
Dalam konteks semiotika, darah berfungsi sebagai signifier yang mengindikasikan signified-nya, yaitu kehidupan dan prinsip-prinsip moral yang terkait.
Dengan memahami secara lebih dalam simbol-simbol ini, diharapkan dapat tercipta pendekatan yang lebih holistik dan efektif dalam penanganan konflik serta pembangunan hubungan yang harmonis dengan masyarakat Dayak Jangkang.
-- Rangkaya Bada