Clemence Joy : Kelas Menengah Atas Punya Selera

Clemence Joy in action. Ist.

SanggauNews : Clemence Joy nama populernya. Sosok sedang berulit putih ini bukanlah sosok asing bagi komunitas orang Iban di Indonesia. 

Ia kerap kali menghibur dengan membawakan lagu-lagu Iban maupun Indonesia di berbagai acara, termasuk di RUAI TV Pontianak saat acara peluncuran buku 101 tokoh Dayak jilid III, serta dalam Iban Summit di Tapang Sambas, Sekadau, pada 25 Maret 2023. 

Penampilan suami dari Dr. Patricia Ganing ini senantiasa mengesankan penonton dengan gaya uniknya, suaranya yang melengking namun merdu berhasil menyentuh hati para pendengar. 

Clemence juga pernah tampil di Pontianak pada tanggal 9 Januari 2019, di mana ia turut memukau penonton dengan penampilan khasnya, membawakan lagu-lagu yang disukai baik oleh komunitas Dayak maupun penonton umum.

Lagu-lagu Iban

Clemence Joy  terkenal sebagai "merek" Video CD lagu-lagu Dayak Iban yang dicintai banyak orang. Namun, nama aslinya adalah Clement anak Entiri.

Album CD lagu rekaman Clemence. Dokpri penulis.


Clemence lahir pada tanggal 28 April 1970, di Sibu, Sarawak, sebagai putra Entiri.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, ia melanjutkan pendidikan di Rajang Teachers' College di Bintangor, di mana ia berlatih menjadi seorang guru, karier yang ia tekuni hingga tahun 2017.

Perjalanan bernyanyi Clemence dimulai saat sekolah, di mana ia memenangkan kompetisi di sekolah menengahnya pada tahun 1987.

Pada tahun berikutnya, tahun 1988, ia meraih posisi teratas dalam kompetisi antar sekolah menengah di divisi Sibu. Bakat musiknya kembali bersinar di perguruan tinggi, di mana ia memenangkan kompetisi band.

Kesuksesannya tidak berhenti di situ. Pada tahun 1992, Clemence memenangkan Kompetisi Lagu Melayu di divisi Sibu, dan pada tahun 2006, ia membawa pulang hadiah utama dalam Kontes Lagu Iban Sibu FM.

Terjual 25.000 kopi

Ia merekam album Iban pertamanya pada tahun 2008, mengadopsi nama panggung Clemence. Hal yang mengagumkan adalah bahwa album ini sangat sukses, terjual 25.000 kopi.

Album kedua Clemence melebihi semua ekspektasi, dengan penjualan 35.000 unit dalam dua tahun. Lagu hit "Entara Dua" dari album ini meraih beberapa penghargaan pada tahun 2010: Lagu Dayak Terbaik, Penyanyi Dayak Paling Populer, dan Lagu Iban Terbaik.

Satu fakta menarik tentang Clemence adalah seringnya ia melakukan perjalanan ke Indonesia. Bersama dengan "sulu ati"-nya, Dr. Patricia Ganing, ia menghadiri Kongres Budaya Dayak Internasional Pertama di Bengkayang pada Juni 2017.

Lelaki Iban ini juga pergi ke Sintang untuk Pertemuan Iban Pertama dan Kedua yang diadakan di Tapang Sambas, Sekadau, pada Maret 2023. Di kedua pertemuan itu, Clemence tampil membawakan lagu-lagu Iban dan Indonesia. Ia coba menghidupkan suasana dan membuat orang senang menari dan mengikuti irama dengan tangan di udara dan kaki menari.

Clemence tetap aktif di dunia musik hingga hari ini. Ia tampil di berbagai acara, terutama di sekitar Sibu. 

Selain karier musiknya, ia juga terlibat dalam pertanian modern dan kewirausahaan.

Segmen dan ceruk pasar yang disasar

Clemence memilih untuk mengambil bagian dalam industri musik Iban yang sedang naik daun dengan fokus khusus pada segmen "menengah ke atas". Mereka menghadirkan musik yang memadukan elemen tradisional musik Iban dengan nuansa modern yang elegan dan eksklusif. 

Melalui kombinasi ini, Clemence menciptakan suara yang unik dan memikat, cocok untuk pendengar yang menghargai kualitas dan kehalusan dalam musik mereka.

Lirik-lirik yang dipilih Clemence juga disesuaikan untuk mencerminkan tema-tema yang relevan dan mendalam, sering kali mengangkat cerita-cerita lokal atau nilai-nilai budaya yang bernilai tinggi. 

Produksi musik mereka dikerjakan dengan standar yang sangat tinggi, dari rekaman hingga mixing dan mastering, untuk memastikan bahwa setiap detail suara memberikan pengalaman mendengar yang optimal bagi pendengar mereka.

Selain itu, Clemence juga memperhatikan aspek visual dan presentasi dengan sangat serius. Desain album, video musik, dan materi promosi lainnya dibuat dengan estetika yang profesional dan menarik, mencerminkan identitas mereka sebagai artis yang berkelas dan eksklusif.

Dalam strategi pemasaran yang khas, Clemence fokus pada konser-konser eksklusif dan kerja sama dengan merek-merek spesial. Ia coba membangun citra yang kuat di kalangan segmen "menengah ke atas". 

Ini semua dilakukan dengan tujuan untuk mengukuhkan posisi di pasar musik Iban yang sedang berkembang. Sembari tetap berpegang pada nilai-nilai kebudayaan dan kualitas musik etnik, yang "punya selera" cukup tinggi.

-- Rangkaya Bada 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url