Aloysius Benyamin: Komitmen Kuat di Balik Tebal Kumis Pak Dewan
Aloysius Benyamin. Kredit gambar: Fb. |
Aloysius, S.H., M.Si. lahir pada tanggal 15 Juli 1963. Pria yang memelihara kumis ini adalah sosok yang mencerminkan dedikasi yang kuat dalam dunia politik dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
Sebagai politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), perjalanan karirnya yang panjang telah ditandai dengan berbagai peran penting dalam kepemimpinan dan organisasi partai.
Aloysius memulai kariernya di dunia politik sebagai anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari tahun 1999 hingga 2004.
Dengan latar belakang pendidikan S-1 Hukum Perdata dari Universitas Krisnadwipayana, Bekasi, yang diselesaikannya antara tahun 1983 hingga 1989, serta gelar S-2 Ilmu Sosial dari Universitas Tanjungpura, Pontianak, yang diperolehnya dari tahun 2005 hingga 2008. Aloysius telah membekali dirinya dengan pemahaman yang mendalam tentang hukum dan dinamika sosial yang memengaruhi wilayahnya.
Pada awal kariernya, Aloysius juga meniti karier dari bawah di PDI Perjuangan. Sejak tahun 1999, ia telah aktif dalam struktur partai sebagai Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sanggau, hingga tahun 2005.
Selanjutnya, ia menjabat sebagai Sekretaris PLH DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sekadau dari tahun 2000 hingga 2005, sebelum akhirnya naik menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sekadau untuk tiga periode berturut-turut, yaitu dari tahun 2005 hingga 2020.
Keberhasilan dan dedikasinya membawanya ke posisi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sekadau dari tahun 2004 hingga 2009, dan kemudian menjadi Ketua DPRD Kabupaten Sekadau dari tahun 2009 hingga 2014.
Dari Anggota DPRD Provinsi jadi wakil bupati
Peranan Aloysius semakin terlihat ketika ia dipercaya sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat dari PDI Perjuangan pada tahun 2014 hingga 2015, sebelum akhirnya terpilih sebagai Wakil Bupati Sekadau untuk periode 2015 hingga 2021.
Pada tahun 2020, Aloysius kembali mencalonkan diri sebagai calon Wakil Bupati Sekadau, kali ini mendampingi bupati petahana, Rupinus, dalam Pilkada. Meskipun hasil akhir menunjukkan kekalahan tipis bagi pasangan ini terhadap penantangnya, Aron-Subandrio, reputasi dan pengaruh Aloysius di masyarakat Sekadau tetap tidak terbantahkan.
Aloy, demikian ia akrab disapa, dikenal luas di Sekadau sebagai sosok yang mudah bergaul dan diterima oleh semua lapisan dan golongan masyarakat.
Baginya, Warung Kopi "Lupung" bukan hanya sekadar tempat berkumpul untuk konstituen, tetapi juga sebagai ruang publik di mana ia dapat bertemu dengan banyak orang untuk berdiskusi dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Di sana, sering kali ia menyapa warga dengan ramah, mengucapkan salam, dan berbagi gagasan untuk kemajuan daerahnya, yang kerap ia sebut sebagai Bumi Lawang Kuwari yang semakin baik dari hari ke hari.
Visi Aloysius untuk daerahnya tidak hanya tercermin dalam prestasinya dalam politik formal, tetapi juga dalam keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia dikenal karena komitmennya yang kuat terhadap pelayanan publik dan pembangunan lokal yang berkelanjutan.
Selama masa jabatannya sebagai Wakil Bupati, ia aktif mengadvokasi berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk Sekadau, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan perekonomian lokal.
Prestasi dan pengabdiannya dalam berbagai kapasitas ini telah mengukuhkan Aloysius sebagai salah satu tokoh yang sangat dihormati di Sekadau. Keberhasilannya dalam membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan berbagai pihak, baik di tingkat lokal maupun regional, telah membantu memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang dapat diandalkan dan visioner.
Dengan pengalaman dan dedikasinya yang mendalam terhadap pelayanan publik, Aloysius terus berkontribusi pada pembangunan daerahnya, menjadikannya contoh inspiratif bagi generasi muda dan para pemimpin masa depan.
Komitmen dan semangatnya untuk perubahan lebih baik
Komitmen serta semangatnya untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat Sekadau memastikan bahwa warisan dan pengaruhnya akan terus dirasakan dalam waktu yang lama di Bumi Lawang Kuwari.
Pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024, masyarakat Kalimantan Barat Dapil 6 (kab. Sanggau dan Kab. Sekadau) mempercayakan pria dengan nama medsos Aloysius Benyamin ini duduk di kursi Dewan Provinsi Kalimantan Barat. Suara dari pecoblos, cukup baginya untuk melenggang ke Jalan A. Yani, Pontianak, kantor DPRD Priovinsi Kalimantan Barat.
Suara konstituen yang diberikan kepada Aloysius merupakan ujud pengakuan atas kinerja dan dedikasi Aloysius dalam mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat di tingkat provinsi, yang sejalan dengan rekam jejaknya yang telah terbukti dalam melayani masyarakat Sekadau secara keseluruhan.
Di balik kumis tebalnya yang melintang, Aloysius memeliharanya lebih dari sekadar penampilan dan gaya. Di balik garis-garis kumis tebal itu, tersembunyi komitmen yang mendalam kepada konstituen dan Dapilnya.
Setiap derap langkah dan helaan napasnya adalah cerminan dari dedikasinya yang tulus untuk menciptakan masa depan yang semakin baik bagi semua. Dengan penuh semangat, ia terus berjuang untuk mewujudkan perubahan positif yang tak terbantahkan. Begitulah Aloysius Benyamin: simbol komitmen yang kokoh dan cita-cita yang menginspirasi.