"Dum Spiro Spero", Tulisan pada pilar bangunan Kantor Pos di Kuching
Perhatikan saksana 3 patah kata, tulisan paling atas pilar. Jangan gagal fokus pada objek yang lainnya. |
"Dum spiro spero." Artinya: selagi bernapas, saya tetap berharap.
Tiap kali mengunjungi, dan menikmati suasana kota Kuching, Sarawak. Tak pernah tidak, dan juga tak pernah bosa, saya menginjakkan kaki di muka tulisan penting ini.
Ungkapan ini berasal dari penyair Yunani kuno abad ke-3, Theocritus. "Dum spiro spero" artinya adalah: selagi bernapas, saya tetap berharap.
Theocritus dan puisi pastoralnya
Ungkapan ini berasal dari bahasa Latin dan telah digunakan dalam berbagai konteks sepanjang sejarah. Meski sering dikaitkan dengan penyair Yunani kuno abad ke-3, Theocritus, ungkapan dalam bentuk Latinnya tidak secara langsung berasal dari karyanya.
Theocritus terkenal dengan puisi pastoralnya yang menggambarkan kehidupan pedesaan dan alam, namun frasa "Dum spiro spero" sendiri berkembang kemudian dalam tradisi Latin.
Asal mula frasa ini dalam bentuk Latinnya tidak sepenuhnya jelas. Toh demikian, frasa terkenal itu sering dikaitkan dengan tradisi Stoik dan pemikiran filsafat Romawi yang menekankan pentingnya harapan dan ketekunan.
Frasa "Dum spiro spero" kemudian diadopsi dan digunakan dalam berbagai konteks budaya dan sejarah, termasuk sebagai moto pribadi dan institusional.
Diadopsi oleh Kerajaan Sarawak
Salah satu adopsi paling terkenal dari frasa ini adalah oleh Kerajaan Sarawak. Jika Anda berkunjung ke Kuching, Sarawak, Anda akan melihat tulisan "Dum spiro spero" terpampang di atas pilar bangunan kantor pos di Kuching.
Moto ini mencerminkan semangat harapan dan keberanian yang kuat, menggambarkan sikap pantang menyerah dan optimisme yang dipegang oleh masyarakat Sarawak.
Dalam konteks pribadi, frasa ini mengandung makna mendalam. Apa pun keadaannya, selama kita masih hidup dan bernapas, kita selalu memiliki harapan. Harapan adalah salah satu kekuatan terbesar manusia, memberikan kita motivasi untuk terus berjuang dan berusaha mencapai tujuan kita, meskipun menghadapi tantangan dan rintangan.
Secara lebih luas, "Dum spiro spero" mengajarkan kita untuk tidak pernah kehilangan harapan, untuk selalu berpegang pada optimisme, dan untuk terus berusaha mencapai yang terbaik dalam hidup kita.
Frasa ini menjadi pengingat bahwa selama kita masih hidup, selalu ada kesempatan untuk perubahan dan perbaikan, dan harapan akan selalu menjadi pemandu kita menuju masa depan yang lebih baik.
Berlaku untuk siapa saja
Bisa jadi, motto ini juga berlaku untuk Anda. Kita semua menaruh harapan agar segalanya berjalan dengan baik, lebih baik, dan yang terbaik.
Harapan memberi kita kekuatan untuk terus maju, untuk menghadapi tantangan hidup dengan kepala tegak, dan untuk tidak pernah menyerah pada keputusasaan.
Selagi kita masih bernapas, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki keadaan, untuk meraih mimpi-mimpi kita, dan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Maka, mari kita pegang erat-erat harapan itu. Karena selagi kita masih bernapas, selalu ada harapan yang menunggu untuk diwujudkan.
-- Rangkaya Bada