Teks dan gambar| Herys Maliki
Akan tiba masanya ketika jenis tanaman obat Borneo akan menghadapi kepunahan yang menghancurkan.
Sebabnya? Ekosistem yang rapuh terganggu oleh pembukaan lahan perkebunan besar-besaran. Namun, yang paling parah adalah dampak dari kegiatan pertambangan yang merusak.
Pemulihan keanekaragaman hayati
Kerusakan ini begitu parah sehingga hampir tidak mungkin untuk dipulihkan dalam waktu yang singkat. Akan memakan waktu yang sangat lama untuk memulihkan keanekaragaman hayati yang telah hilang dan mengembalikan keseimbangan alam yang terganggu.
Nah, senyampang masih ada. Sebab, suatu waktu, tinggal cerita. Jangankan melihat langsung di habitat. Gambar pun akan sulit didapat. Seperti kita hanya membaca dan mendengar hewan purba.
Khususnya di wilayah Jangkang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Saat ini, masih banyak orang tua yang disebut “dukun”. Dukun bukan dalam makna membantu orang melahirkan. Atau ilmu hitam. Namun, istilah itu khas orang Jangkang. Dialamatkan kepada seorang yang dianugerahi talenta untuk menyembuhkan. Dengan ramuan, atau obat herbal tradisional.
Semakin banyak lahan yang berubah menjadi tanaman sawit, menyebabkan ekosistem terganggu. Seiring dengan itu, tanaman obat alami pun kian langka, dan sukar untuk didapatkan. Oleh sebab itu, pemulihan kelestarian alam yang dengan sendirinya kembalinya keanekaragaman hayati; menajdi agenda penting. Setidaknya, orang Dayak yang (masih) memiliki lahan, dapat menjadikan lahannya sebagai konservasi.
Kerja sama Puskemas - Ahli pengobatan tradisional Dayak
Tak mengerankan. Puskesmas masih meminta bantuan kepada ahli pengobatan tradisional Dayak. Khusus menyembuhkan penyakit. Yang tidak bisa dideteksi. Atau disembuhkan medis. Maka, biasanya, sang ahli-pengobatan itu yang menyembuhkan.
Tidak ada sebenarnya gaib-gaiban. Hanya saja, khasiat dari herbal itu belum diteliti secara ilmiah kandungan penyembuhnya.
Bahwa ada semacam mantra, bukan yang utama. Sugesti saja. Yang utama adalah herbal itu sebenarnya.
Beberapa tanaman obat
Baiklah kita mengenal beberapa di antaranya.
- Air akar kuning untuk obat sakit perut.
- Talas hutan warna merah (menghilangkan bisa akibat gigitan binatang); rumput hutan (untuk obat gatal).
- Adapun Jerangau adalah obat mengendalikan atau menghentikan keracunan.
- Pucuk daun (simpur, cengkodok, laban) dengan cara dikunyah. Kemudian dioleskan untuk menghentikan pendarahan akibat luka; bunga tanah/tai cacing tanah dapat juga digunakan.