3 Pantangan di Tanah dan Rumah Dayak di Kalimantan
Orang Dayak yang ramah dan baik hati, namun ada: pantangannya yang wajib diketahui bila menginjak tanah mereka. |
SANGGAU NEWS: Kalimantan telah menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan yang mencari pengalaman luar biasa. Pesona hutan tropis yang eksotis dan keindahan alamnya menjadi daya tarik utama, menawarkan pengalaman berbeda dibanding destinasi lain.
Selain kekayaan flora dan fauna yang melimpah, apa yang membuat Kalimantan begitu istimewa?
Penduduk asli Kalimantan adalah suku Dayak. Masyarakat Dayak terkenal ramah dan penuh keramahan, mengakar pada tradisi bercocok tanam dan adat penerimaan tamu. Salah satu aturan adat yang ketat adalah tidak boleh ada tamu yang bermalam tanpa diberi makan, dengan pelanggaran berpotensi sanksi adat.
Keunikan budaya ini turut memperkaya pengalaman wisata dan interaksi dengan masyarakat lokal. Lalu, apa saja pantangan yang harus diwaspadai?
Namun, setidaknya ada 2 hal yang perlu untuk diketahui jika menginjak, dan berada di tanah Dayak. Suatu pantangan yang tidak boleh dilakukan
Pantang meludah di depan orang
Wisatawan perlu memahami aturan penting saat mengunjungi Kalimantan: jangan meludah di depan orang. Tindakan ini dianggap sebagai penghinaan serius, sehingga bijaklah untuk menghindari meludah di depan penduduk setempat.
Alternatifnya, saat mengalami batuk atau ingin mengeluarkan dahak, sebaiknya mencari tempat khusus yang tidak terlihat oleh orang banyak.
Pantang buang air sembarang
Pria yang menghadapi kebelet di Kalimantan harus memperhatikan tradisi sebelum buang air di alam terbuka. Meskipun tidak dilarang, penting untuk meminta izin dan pamit terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan ini. Sebuah cerita mitos mengingatkan tentang konsekuensi dari kelalaian ini, menyoroti pentingnya menghormati tradisi setempat.
Apakah mitos atau tidak, pengalaman di Kalimantan tetap mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal yang membuatnya menjadi destinasi yang tak terlupakan.
- Rangkaya Bada