Institut Teknologi Keling Kumang Bangun Kerja Sama Penelitian dan Publikasi Hasil Penelitian dengan Universitas Kapuas Sintang
SANGGAU NEWS: Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK), Sekadau dan Universitas Kapuas (Unka), Sintang, membangun kolaborasi, bukan kompetisi.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penjajakan awal kerja sama antar dua pendidikan tinggi yang berada dan melayani wilayah timur Kalimantan Barat.
Keakraban dan semangat kolaborasi memenuhi gedung rektorat Universitas Kapuas (Unka), Sintang. Suasana itu terasa, ketika Masri Sareb Putra, M.A., Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Puslitdianmas) Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK), Sekadau, diterima oleh Rektor Unka, Dr. Antonius, S.Hut., M.P.
Penelitian dan publikasi hasil penelitian
Pertemuan kedua insan akademis ini bertujuan untuk membahas kerja sama yang dapat mengangkat kualitas dan kuantitas di bidang penelitian. Selain menambahkan hasil publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca Institut Teknologi Keling Kumang, Sekadau Termegah Dan Ter Ter Lainnya Di Bumi Lawang Kuwari
Dalam diskusi tersebut, Masri, yang telah melahirkan 137 buku ber-ISBN dan ratusan artikel ilmiah, menyatakan pandangannya mengenai peran perguruan tinggi. "Perguruan tinggi bukan menara gading," ungkapnya, "sebaliknya, perguruan tinggi harus mengemban dimensi pragmatis, yaitu menjadi bagian dari solusi masyarakat, bukan beban."
Tawaran kerja sama bersambut
Tawaran kerja sama bersambut. Bagai botol bertemu tutup. Bak mobil bertemu bensin. Antusiasme terhadap tawaran kerja sama dari ITKK terlihat jelas dari respons Dr. Antonius.
Program peluncuran 50 buku ber-ISBN sebagai rekor MURI adalah inisiatif murni dari ITKK. Namun, terbuka bagi kontribusi dari pihak eksternal.
"Zaman sekarang kita kedepankan kolaborasi, bukan kompetisi," ujarnya. "Kami menyambut baik tawaran kerja sama, terutama di bidang penelitian dan publikasi hasil penelitian dari ITKK. Seperti diketahui bahwa penelitian dan publikasi hasil penelitian sangat esensial bagi perkembangan pendidikan tinggi," sambutnya, bersemangat.
Baca Lasarus Atau Sutarmiji Untuk KB-1, 2024
Antonius juga menyatakan keterlibatannya secara pribadi sebagai insan akademis dalam kolaborasi ini. Khususnya terkait dengan kompetensinya dalam bidang ilmu kehutanan.
"Saya akan menyerahkan beberapa naskah pribadi sebagai kontribusi," papar Antonius.
Selain dengan Unka, Pusat Peneltian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Puslitdianmas) ITKK yang mengemban amanah Dua-darma (Penelitian dan pengabdian pada masyarakat) di bawah kepemimpinan Masri telah aktif berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di Sekadau dan sekitarnya. Kolaborasi ini mencapai akan puncaknya dalam "agenda ambisius" perguruan tinggi satu-satunya di Kabpaten Sekadau untuk menerbitkan 50 buku ber-ISBN.
Rencananya, momentum ini akan menjadi bagian dari peresmian gedung rektorat dan kampus baru ITKK pada awal Agustus 2024.
50 buku ber-ISBN rekor MURI
"Ini bukan sekadar seremoni biasa," jelas Masri, "tapi kita merayakannya dengan hari studi dan meneguhkan kompetensi rekor MURI dengan meluncurkan 50 buku sekaligus dalam satu momen, suatu capaian yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh satu perguruan tinggi."
Kerja sama strategis antara ITKK dan Unka ini membersitkan secercah harapan baru untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di wilayah tersebut. Sekaligus memperkuat komitmen keduanya untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.
Hutan dijaga masyarakat
Dalam kesempatan berharga tersebut, Dr. Antonius, yang memiliki kompetensi utama di bidang kehutanan, berkomitmen untuk menyumbangkan sebuah naskah akademik yang relevan dengan keilmuannya.
Naskah Dr. Antonius akan diterbitkan dan diedit oleh Dr. Stevanus Masiun, seorang pakar ekonomi lingkungan yang merupakan salah satu dosen ITKK dengan pemahaman mendalam dalam bidang tersebut.
Masri menjelaskan, "Program peluncuran 50 buku ber-ISBN sebagai rekor MURI adalah inisiatif murni dari ITKK. Namun, kami terbuka bagi kontribusi dari pihak eksternal."
Meskipun begitu, baik editor maupun co-author harus berasal 'dari dalam' ITKK," tegas penulis yang telah menulis dan menerbitkan 138 buku. Adapun profilnya tercatat dalam Wikipedia.
Tonggak sejarah pendidikan tinggi Kalimantan Barat
Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan kolaborasi antarbidang di dalam ITKK. Lebih dari itu, juga membuka peluang bagi pihak eksternal untuk turut serta dalam pencapaian prestasi luar biasa ini.
Semua ini menjadi bagian dari langkah progresif yang diambil oleh ITKK untuk menjadikan peresmian gedung rektorat dan kampus baru pada awal Agustus 2024 sebagai momen, sekaligus tonggak bersejarah. Yang menandai ilmu pengetahuan dan kolaborasi akademis belum mencapai puncaknya, namun telah dimulai.
(Rangkaya Bada)