Lasarus: Merpati di Tangan Kanan, Ular di Tangan Kirinya
Tidak mudah mendapat jatah jabatan di ranah politik. Tidak dikenal hadiah, yang lazim jabatan di dunia politik, direbut. Caranya? Melalui lobi, kerja keras. Selain kerja cerdas.
Mendapatkan jatah jabatan di dunia politik bukanlah perkara mudah. Jabatan-jabatan tersebut seringkali menjadi ajang rebutan berbagai kepentingan, dan untuk mencapainya, seseorang harus mengandalkan lobi, kerja keras, dan lebih dari itu lagi.
Untuk sampai pada kursi puncak Ketua Komisi di DPR-RI, tidak lempang jalannya. Nyatanya, Lasarus bisa. Ini menjadi catatan terbaik putra Dayak dalam meraih jabatan politik di Senayan, sepanjang sejarah.
Baca Gibran Makin Ke Depan, Jokowi Kian Ke Belakang
Salah satu putra Dayak yang berhasil meraih posisi tinggi dalam politik nasional adalah Lasarus. Meskipun namanya terdengar tidak begitu mencolok dengan akar rumput Dayak, Lasarus adalah seorang lelaki bertubuh tegap dan tampan yang berasal dari suku Des'a, salah satu dari 11 rumpun Dayak Iban.
Dalam pandangan agama Katolik, Lasarus digambarkan sebagai sosok yang baik hati, bersahaja, dan seringkali dianggap sebagai manusia yang mengalami mukjizat. Ia adalah seorang Betania.
Namun, peran utamanya sebagai Ketua Komisi V DPR RI tak hanya terbatas pada kehidupan rohaninya. Lasarus fokus mengabdikan dirinya untuk berkontribusi pada bangsa dan negara, khususnya warga Kalimantan Barat yang diwakilinya sesuai sumpah setia dewan.
Baca Kongres Partai Persatuan Daya (PPD) Di Sanggau, 1950
Lasarus membidangi berbagai aspek penting, seperti Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan, dan Meteorologi, Klimatologi & Geofisika. Dengan peran sentralnya, ia telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi daerah asalnya.
Dalam hagiografi agamanya (Katolik), Lasarus seorang yang baik hati. Disebut-sebut sebagai manusia bersahaja dan orang yang mengalami mukjizat. Ia seorang Betania. Lasarus yang Menjabat Ketua Komisi V DPR RI ini, kiranya menurunkan juga kebaikan pada sesama. Tak perlu disebut bagaimana pria suku Des’a itu berkontribusi untuk bangsa dan negara, utamanya warga Kalimantan Barat.
Terpilih sebagai Anggota DPR-RI untuk periode 2014-2019-2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan dukungan sebanyak 173.154 suara, Lasarus adalah bukti nyata bahwa dedikasi dan kerja kerasnya telah diakui oleh masyarakat.
Di DPR-RI, sebelum waktu ini Ketua, Lasarus juga menduduki posisi pimpinan yakni sebagai Wakil Ketua Komisi V yang mengurus perhubungan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, serta pembangunan desa dan kawasan tertinggal. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat fokus dalam memperjuangkan pembangunan infrastruktur di dapilnya. Selain itu, ia juga aktif dalam berdiskusi mengenai RUU Jasa Konstruksi dan RUU Sumber Daya Air.
Lasarus adalah sosok yang baik hati, tidak hanya dalam kapasitas politiknya, tetapi juga sebagai manusia. Ia seringkali terlihat rajin menemui konstituen di Kalimantan Barat dan tidak pernah menjadi anggota dewan yang hanya muncul saat musim pemilihan.
Sebagai wakil rakyat, Lasarus merasa penting untuk terlibat langsung dalam kehidupan dan masalah yang dihadapi oleh konstituen daerah pemilihannya. Ia secara rutin mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi mereka dan kemudian memperjuangkannya di tingkat legislatif.
Selama melakukan kunjungan kerja (Kunker) dan masa reses, Lasarus tidak pernah pergi sendirian. Ia selalu mengajak kader-kader PDIP dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk turut serta. Hal ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian partai, tetapi juga sebagai kesempatan bagi para kader untuk belajar dari pengalaman senior dalam politik dan tugas parlementer.
Baca Denny JA, LSI, Dan "Nujum"-Nya Yang Jarang Meleset
Lasarus juga dikenal sebagai komunikator yang sangat efektif. Kemampuannya dalam berbicara dan retorika membuatnya mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan tegas. Baginya, peran seorang wakil rakyat adalah menjadi penyampai aspirasi dan perjuangan rakyat, terutama dalam fungsi legislasi.
Dalam politik, Lasarus mempraktikkan ajaran sang guru, "Cerdik bagai ular, tulus seperti merpati." Ia menganggap politik sebagai salah satu alat perubahan yang kuat dan penting.
Menurutnya, politik anggaran memiliki pengaruh besar dalam penentuan alokasi dana dari APBN. Sebagai seorang anggota dewan, ia memiliki peran penting dalam pengawasan penggunaan dana desa, sehingga kepala desa dan masyarakatnya tidak terperangkap dalam masalah keuangan yang salah.
Lasarus adalah sosok yang selalu siap membantu masyarakat konstituennya, baik secara individu, kelompok, atau golongan. Ia tidak hanya memberikan dukungan material, tetapi juga dukungan spiritual. Baginya, semakin banyak orang Dayak yang menjadi anggota dewan, semakin baik untuk masyarakat dan bangsa.
Di bawah bendera PDIP, Lasarus merasa bahwa partai tersebut mendukung perjuangan "wong cilik" dan platform perjuangan kaumnya. Selain fokus pada pendidikan, politik juga menjadi alat untuk meningkatkan martabat dan nama baik suku Dayak. Lewat jalur politik ini, banyak kepentingan suku Dayak yang dapat diperjuangkan.
Dalam tataran pembangunan nasional, "Pak Ketua Komisi V DPR-RI" senantiasa berpihak pada konsep Nawacita. Makanya, Presiden Jokowi respek pada putra Dayak ini. Dan merasa bagian kerja sama yang harmonis antara legislatif - eksekutif, "inilah dia"!
Lasarus adalah sosok tegas, namun lembut yang memiliki kedekatan dengan semua kalangan. Akarnya tidak seperti jenggot di atas, tetapi lebih seperti rumput yang merakyat.
Tidak mengherankan jika Lasarus sangat dicintai dan dekat dengan rakyatnya. &)