Hunatech : Fokus Sekaligus Kompetensi Inti Institut Teknologi Keling Kumang
Suasana pemaparan Rencana Induk Penelitian (RIP). |
SANGGAU NEWS : Tahukah Anda? Di Sekadau, kabupaten hasil pemekaran dari Sanggau, terdapat sebuah institusi pendidikan tinggi yakni Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK)?
Kampus ini berdiri kokoh di tanah Lawang Kuwari. Kini sedang berbenah dalam berbagai aspek fisik dan nonfisik (stadar mutu). Selain menyiapkan kampus baru yang akan digunakan tahun depan (2024), saat ini sedang persiapan akreditasi.
Baca Rusun Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) Sekadau Yang Siap Huni Ini Menunggumu
ITKK menawarkan tiga Program Studi yang diperlukan masyarakat setempat, yaitu
- Agroteknologi,
- Rekayasa Komputer, dan
- Kewirausahaan.
Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) bisa jadi belum dikenal luas di kalangan warganet atau masyarakat umum.
Meski demikian, satu-satunya perguruan tinggi di kabupaten Sekadau ini berpotensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di wilayah Sekadau dan sekitarnya.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi, ITKK menawarkan beragam program studi yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang-bidang yang sangat relevan dengan kebutuhan lokal dan nasional.
Bercita-cita dan memproklamasikan diri sebagai "kampus berbasis riset dan subur akan publikasi sivitas akademika", ITKK telah sejak awal membangun fondasinya yang kokoh. Yaitu dengan menetapkan Rencana Induk Penelitian (RIP) yang bertumpu pada 3 aspek terkait: human, nature, and technology --> Hunatech.
Program Studi Agroteknologi di ITKK fokus pada pengembangan teknologi dalam pertanian, yang akan membantu meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Sekadau.
Program Studi Rekayasa Komputer membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam teknologi informasi dan komputer, yang merupakan aset penting dalam dunia yang semakin terhubung saat ini.
Sementara Program Studi Kewirausahaan mempersiapkan mahasiswa menjadi pengusaha yang inovatif, cakap dan siap berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Meskipun ITKK masih tergolong baru, eksistensinya merupakan dorongan positif dalam upaya peningkatan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Sekadau.
Sebagai institusi yang melayani wilayah pemekaran, ITKK memiliki potensi untuk berperan dalam mengubah lanskap pendidikan di wilayah ini dan membantu menciptakan lulusan-lulusan yang siap bersaing dalam pasar kerja yang semakin kompetitif.
Dengan dukungan masyarakat dan upaya untuk meningkatkan visibilitasnya, ITKK dapat menjadi kekuatan yang mendorong pembangunan dan kemajuan Sekadau dan sekitarnya.
Rencana Induk Penelitian
Bercita-cita dan memproklamasikan diri sebagai "kampus berbasis riset dan subur akan publikasi sivitas akademika", ITKK telah sejak awal membangun fondasinya yang kokoh. Yaitu dengan menetapkan Rencana Induk Penelitian (RIP).
Untuk itulah Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Keling Kumang (Pusliatdianmas ITKK) mengadakan Lokakarya Rencana Induk Penelitian di Ruang Meeting Kampus ITKK, yang berlangsung pada tanggal 15-16 September 2021.
Fokus topik riset ITKK: human, nature, and technology -- Hunatech. |
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan akademisi, termasuk Rektor, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kepala Pusliatdianmas, Kaprodi, para dosen dari Prodi Agroteknologi, Kewirausahaan, dan Rekayasa Komputer, staf akademik, dan operator.
Dalam sambutannya, Rektor ITKK, Dr. Drs. Stefanus Masiun, S.H., M.E., mengungkapkan bahwa dalam dua hingga tiga tahun pertama operasional ITKK, pengajaran akan berjalan seperti biasa. Namun, dalam tahun akademik 2020/2021, tingkat pengajaran belum mencapai sepadat yang diharapkan untuk tiga atau empat tahun mendatang.
Baca Evo Coffee, Sekadau Bukan Sekadar Tempat Ngopi
Oleh karena itu, para dosen ITKK diharuskan untuk merencanakan proyek Rencana Induk Penelitian (RIP) sebagai bagian dari persyaratan akreditasi. Rektor menekankan bahwa salah satu aspek dari Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak boleh diabaikan, dan semua anggota akademik ITKK akan terlibat dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada tahap awal penyusunan RIP, Kepala Pusliatdianmas ITKK, Drs. Masri Sareb Putra, M.A., yang juga menjadi fasilitator, menjelaskan bahwa RIP ITKK terdiri dari sekelompok RIP untuk program studi Agroteknologi, Kewirausahaan, dan Rekayasa Komputer.
Konsep pemilihan program studi di ITKK, yang dipercayai sebagai sangat baik, menggambarkan suatu pendekatan yang unik dan cerdas dalam mengorganisasi kurikulum pendidikan tinggi.
Keberadaan hubungan dan kesamaan antar program studi adalah salah satu faktor kunci yang membedakan ITKK dari institusi-institusi lain. Pendekatan ini memberikan fondasi yang kuat bagi pengembangan Rencana Induk Penelitian (RIP) ITKK, yang merangkul tema besar tentang hubungan antara manusia, alam, dan teknologi (human, nature, and technology Hunatech).
Pentingnya tema ini dalam RIP ITKK adalah bahwa itu menggambarkan komitmen ITKK terhadap pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Melalui penggabungan aspek "manusia" (human), "alam" (nature), dan "teknologi" (technology), ITKK tidak hanya menciptakan ilmuwan dan profesional yang terlatih dengan baik. Lebih dari itu, juga menembangkan potensi mahasiswa yang sadar akan peran mereka dalam menjaga keseimbangan antara manusia, lingkungan alam, dan kemajuan teknologi.
Topik ini juga menekankan pentingnya mengakar perkembangan peradaban dalam budaya masyarakat adat setempat. ITKK mendasarkan penelitiannya pada nilai-nilai lokal dan pengetahuan tradisional yang ada dalam komunitas Sekadau dan sekitarnya.
Baca Pada Awal Mula: Dayak Dan Sinan (Senganan) Itu Satu
Dengan demikian, ITKK berperan sebagai agen yang tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga melindungi dan mempromosikan warisan budaya yang kaya.
RIP ITKK yang didasarkan pada tema "human, nature, and technology" memberikan landasan yang kuat bagi penelitian interdisipliner yang dapat mengatasi permasalahan kompleks dan mendesak yang dihadapi oleh masyarakat lokal dan global.
Selain itu, ini juga memungkinkan ITKK untuk berperan dalam memberikan solusi yang relevan dan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan di wilayah Sekadau dan di luarnya.
Inilah sebabnya mengapa konsep ini begitu penting dalam pengembangan ITKK dan Rencana Induk Penelitian-nya, karena hal ini mencerminkan filosofi dan komitmen institusi untuk berkontribusi secara positif terhadap perkembangan masyarakat dan dunia ilmiah dengan memadukan kearifan lokal, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Melalui lokakarya ini, setiap dosen diharapkan akan mengembangkan minat dan keahlian dalam suatu topik penelitian.
Penelitian yang direncanakan harus aktual, inovatif, sederhana, tetapi memiliki dampak yang signifikan pada banyak orang.
Dan para dosen serta sivitas akademika ITKK terbukti mampu mewujudkannya. Kini meski sebagai perguruan tinggi usianya masih "balita", publikasi ITKK telah memadai.
Tidak ketinggalan kereta, mahasiswa pun produktif publikasi. Bahkan ada yang telah merilis buku ber-ISBN. Serta mengantongi Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
ITKK: Dari Sekadau untuk bangsa!
(Maria Fransisca)