Helmi Yahya : 3 Kesalahan Orang Pintar
Helmy Yahya. sumber ilustrasi: https://www.biografiku.com |
Helmy Yahya, Drs., M.P.A., Ak. seorang kreatif. Sekaligus pribadi inspiratif.
Pembawa acara televisi, aktor, produser, dan politikus. Helmi punya latar belakang keturunan Melayu dan Palembang, Sumatera Selatan. Sosok inspiratif yang adalah adik dari musikus, pembawa acara televisi, dan politikus terkenal, Tantowi Yahya.
Meskipun memiliki keterkaitan dengan politik, Helmy Yahya memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 1977. Di sinilah ia berkibar. Lalu menjadi direktur TVRI. Yang saat ditanganinya berkembang sebagai sebuah media yang bukan saja dari sisi konten menarik, melainkan juga dari sisi binis; sehat.
Helmy Yahya lahir pada 6 Maret 1962, di Palembang. Pada tahun 2020, beliau menjabat sebagai CEO di R66 Media, sebuah perusahaan Manajemen Konten Kreatif yang mengelola puluhan YouTuber di Indonesia. Selain itu, Helmy juga aktif di berbagai bidang bisnis seperti kuliner, pariwisata, pangan, kesehatan, dan lain-lain. Dengan beragam peran dan kegiatan di berbagai sektor, Helmy Yahya menciptakan dampak yang signifikan dalam dunia hiburan dan bisnis di Indonesia.
Helmi Yahya adalah seorang pengusaha yang memiliki pandangan kritis terhadap tiga kesalahan umum yang dilakukan oleh orang-orang pintar.
Pintar saja tidak cukup menjamin sukses dalam hidup. Helmi Yahya berusaha memberikan pandangan yang holistik mengenai bagaimana sikap dan perilaku dapat memengaruhi kesuksesan dalam dunia bisnis.
Berikut adalah saripati pandangan pribadinya mengenai tiga kesalahan orang pintar (tidak identik dengan orang yang minum jamu merek tertentu, namun pintar dalam makna umum):
- Tidak Percaya pada Orang Lain
Helmi Yahya menekankan pentingnya hukum reciprocity atau saling berbalas dalam hubungan bisnis Menurutnya, kepercayaan adalah fondasi penting dalam membangun kerjasama dan kolaborasi. Jika seseorang tidak percaya pada orang lain, maka kepercayaan tersebut tidak akan dibalas. Dalam konteks bisnis, kepercayaan saling berhubungan antarindividu dan organisasi dapat memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan bersama. - Cenderung Sombong
Pandangan Helmi Yahya menyoroti bahaya kesombongan dalam lingkungan bisnis. Ia berpendapat bahwa orang yang sombong tidak akan disukai oleh orang lain yang memiliki sifat serupa. Dalam dunia bisnis yang penuh dengan interaksi sosial, kesombongan dapat menjadi penghalang bagi pembentukan hubungan yang kuat dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, Helmi menganjurkan untuk menjauhi kesombongan agar tercipta lingkungan kerja yang lebih positif dan kooperatif. - Terlalu Mengandalkan Kalkulasi
Menurut Helmi, kesalahan ketiga orang pintar adalah terlalu mengandalkan perhitungan matematis dalam setiap aspek bisnis. Dalam konteks ini, ia mengingatkan bahwa tidak semua hal dalam bisnis dapat dihitung dan diukur secara matematis. Terkadang, keputusan yang diambil berdasarkan intuisi dan pengalaman dapat memiliki dampak positif yang tidak terduga. Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang-orang pintar tidak terlalu terpaku pada angka dan data, melainkan juga membuka diri terhadap elemen intuisi dalam pengambilan keputusan.
Dengan menekankan tiga kesalahan tersebut, Helmi Yahya berusaha memberikan pandangan yang holistik mengenai bagaimana sikap dan perilaku dapat memengaruhi kesuksesan dalam dunia bisnis.
Helmi menekankan pentingnya kepercayaan, menjauhi kesombongan, dan tidak terlalu kaku pada perhitungan matematis. Itu adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam karier dan bisnis.
"Maka jadilah pribadi yang rendah hati. Bisa bekerja sama. Dan bisa menghargai orang lain," pesannya. (Rangkaya Bada)