Resti Kencana: Menulis Apa yang Dilakukan, Melakukan Apa yang Ditulis
|
Statusnya adalah seorang ibu. Yang memiliki dua putri masih berusia kanak-kanak. Namun, siapa menyangka.
Di tengah-tengah rutinitas sehari-hari yang penuh dengan panggilan tugas seorang ibu dan pekerjaan rumah tangga, Resti memiliki kegemaran yang sangat mengagumkan, yaitu cinta pada literasi.
Baca "Buku Bercerita": Rubrik Kita Yang Pastinya Bakal Seru
Bahkan di antara urusan tetek bengek rumah tangga dan kehidupan sebagai seorang ibu, Resti masih sempat melahirkan buku-buku berkualitas yang berkaitan dengan mimpinya dan profesinya.
Resti adalah seorang pegawai ASN yang memiliki rutinitas padat. Setiap pagi, dia sudah bangun untuk mengurus keperluan rumah tangga dan tugas-tugasnya di kantor.
Dedikasi luar biasanya pada literasi membuatnya merasa bahwa setiap hari harus diisi dengan menulis.
Baca Ngayau: Novel Sejarah ketika Dayak Selalu Menang
Resti adalah alumna dari Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Muhammadiyah, Pontianak. Meskipun fokusnya terutama pada bidang kesehatan, Resti juga menemukan keterkaitan antara kesehatan dan kecantikan. Inilah yang mendorongnya untuk menciptakan buku yang akan datang.
Maka, lahir lah buku ini. Buku ini mengambil inspirasi dari tokoh "Beauty Ranger," yang mungkin saja adalah potongan kisah nyata dari kehidupan Resti, seorang wanita ASN yang penuh energi, tinggal di sudut kota Bumi Dara Nante, Sanggau.
Penulis pro bisa menulis apa saja. Dan di mana saja. Ia bisa mengolah semua yang diinderai, dipikirkan, dan dibayangkan menjadi menu gizi sajian literasi yang bukan saja enak dibaca, menghibur, melainkan juga: berguna, bernilai ekonomi.
Baca artikel terkait ini Tjilik Riwut Sebagai Penulis
Beauty Ranger memiliki kekuatan pikiran positif yang membuat dirinya memiliki energi yang seakan tak pernah mati, walaupun menjalani hari yang menguras waktu dan emosi. la menjadi perempuan yang dicari, sahabat yang dinanti dan saudari yang dicintai.
Buku ini mengajak perempuan untuk semakin peduli terhadap dirinya sendiri dan keberlangsungan generasi. Mengingat semakin tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang justru dilakukan oleh orang-orang terdekat.
Dalam hal ini peran perempuan sangat besar, karena madrasah pertama bagi seorang anak adalah ibu. Ibu harus memberikan perlindungan, pendidikan, dan kehangatan untu. anak-anaknya. Karena ibu adalah angel, pondasi dan mataha dalam keluarga.