Tasam: Buah Tropis Khas Sanggau
Tasam orang Sanggau menyebutnya. Ada juga yang bilang : terap. Apa pun namanya, buah bulat sebesar genggam tangan orang dewasa, yang daunnya lebar ini digemari penduduk.
Ketika musim panen tiba, duren yang selalu menjadi raja buah-buahan tampaknya menyerahkan mahkotanya dengan rendah hati. Bukannya duren yang mendominasi, melainkan kelezatan dan keunggulan ragam buah tropis lain yang mengambil alih peran utama.
Di pedalaman Kalimantan Barat, terutama, mentawa dan tasam (nama Latin masih dalam pencarian) telah mengambil tempat yang mulia di hati penduduk.
Mungkin, ada ironi yang manis ketika buah duren yang begitu melimpah tak mampu langsung dimakan. Namun, dalam kebijaksanaannya, penduduk setempat mengubah duren yang melimpah ini menjadi tempoyak dan lempok, menghadirkan cita rasa yang tak terlupakan.
Namun, hadir pula misteri yang mengelilingi buah tasam, menantang rasa ingin tahu yang semakin mendalam. Tasam bukan sekadar cempedak yang biasa, tapi ia memiliki karakteristik yang lebih misterius. Buah tasam tumbuh di ujung dahan, seperti ingin memberikan pertunjukkan eksklusifnya. Sementara cempedak tumbuh dengan penuh di pohon dan dahan. Daun tasam punya bentuk yang unik, selebar kertas A-4, membentang bak tangan manusia yang menggenggam keajaiban.
Buah tasam menggoda dengan tangkai yang saat dikupas, mengungkap isi putih yang begitu bersih. Isinya dengan lembut mengelupas saat matang, seperti ungkapan rahasia yang perlahan terungkap, sementara bijinya yang sebesar kacang tanah mudah dilepaskan dengan gigi atau lidah.
Para ahli tanaman mungkin menganggapnya mirip peluntan, tetapi bagi yang mengenalinya, tasam memiliki identitas unik yang tak tergantikan.
Jika rasa ingin tahu telah memenuhi hati, maka langkahlah dengan mantap. Kalimantan Barat saat ini tengah merayakan musim panen yang melimpah. Ambillah bagian dalam perayaan alam yang menggugah selera ini.
Petiklah buah-buah lezat langsung dari taman surga ini, sebanyak yang hatimu inginkan. Jadilah saksi dan bagian dari perayaan keterkaitan manusia dengan alam, serta nikmatilah setiap gigitan penuh kenikmatan dari buah-buah tropis yang hanya bisa ditemukan di bumi Kalimantan.*)