M.Th. Djaman : Namanya Abadi bagi RSUD Sanggau
Dinding-dinding rumah sakit umum (RSUD) Sanggau bukan sekadar batu, semen, kayu, dan cat. Seakan menyimpan rekaman abadi tentang kisah-kisah yang mengilhami. Mengajak pengunjung merenung pada masa silam yang memberi landasan kuat bagi masa depan yang lebih baik.
Mata terpanah pada bagian atas ruang masuk pintu utama di dalam rumah sakit ini. Setangkap foto dengan narasi berharga terbaca dengan jelas.
Nama RSUD Sanggau mengabadikan seorang tokoh lokal. Menjadi pertanyaan: Siapa sebenarnya M.T. Djaman?
Siapa M.T. Djaman?
Di ruang dalam, berhiaskan sebuah rangkaian informasi yang memetik lembaran-lembaran dari kehidupan Mozez Thadeus Djaman. Lahir pada 28 Oktober 1919 di Lintang, namanya tak sekadar tinta di lembaran sejarah.
Putra Dayak itu mengukir takdirnya sendiri sebagai Bupati Kabupaten Sanggau, memimpin dengan teguh dari tahun 1959 hingga 1967. Djaman bukanlah sekadar seorang pemimpin. Ia juga sosok yang berasal dari akar rumput, yang menemukan panggilan dalam menyatukan masyarakat yang beraneka ragam.
M.Th. Djaman lahir pada tanggal 28 Oktober 1919 di Lintang, Kalimantan Barat. Ia merangkai perjalanan hidup yang penuh dedikasi dan jasa-jasa besar bagi Kabupaten Sanggau.
Riwayat pendidikan yang gemilang menggambarkan tekadnya dalam mengejar ilmu. Dari Volks School hingga Sandaart V, M.Th. Djaman menunjukkan bakat dan ketekunan. Seminari Menengah Nyarumkop juga mengukuhkan kualitasnya, mengantarkannya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Gelar-gelar ini adalah simbol upaya keras dan dedikasi dalam pengembangan diri.
Selain latar pendidikan yang baik, jejak kariernya mengukir sejarah penting. Awalnya sebagai Guru Agama Katholik, ia telah membentuk karakter dan nilai-nilai moral di kalangan masyarakat. Posisinya sebagai Kepala Volks School Nyandang menegaskan perannya dalam membimbing generasi muda.
Perjalanan kariernya yang mengesankan di berbagai posisi administratif dan pemerintahan juga patut diperhitungkan. Dari Juru Tulis Kantor hingga Kepala Sub Direktorat Khusus, setiap langkahnya membawa pengaruh positif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Warisan terbesar M.Th. Djaman bagi Kabupaten Sanggau adalah kepemimpinannya sebagai Bupati. Periode kepemimpinannya dari 1959 hingga 1967 memberikan tonggak berharga bagi kemajuan daerah ini. Ia bukan hanya seorang administrator, tetapi juga seorang perekat pemersatu masyarakat yang beragam. Dalam wataknya sebagai "anak kampung," ia menjalin ikatan emosional dengan rakyatnya.
Tak hanya itu. Penghormatan pada namanya dengan diabadikannya sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sanggau adalah bukti pengakuan atas jasa-jasanya. M.Th. Djaman melampaui batas generasi dengan tetap dikenang dan dihormati.
Seperti semangat M.T. Djaman yang tak pernah padam, RSUD Sanggau bertekad untuk memberikan pelayanan medis terbaik, mengutamakan kualitas dan kenyamanan. RSUD Sanggau menggambarkan visi dan misi dalam tindakan, membawa pesan bahwa setiap detik perawatan adalah lanjutan dari warisan luhur.
Pada 3 Juni 1985, M.Th. Djaman meninggalkan dunia ini, tetapi warisannya terus berkembang. Ia adalah inspirasi bagi pemimpin masa kini dan generasi mendatang untuk mengabdikan diri bagi kemajuan daerah dan menyatukan masyarakat dalam keragaman. Semangatnya dalam memajukan Kabupaten Sanggau akan terus memancar dalam setiap langkah yang diambil untuk masa depan yang lebih baik.
Dalam ruang tersebut, biodata M.T. Djaman dihadirkan dalam gambaran yang terperinci. Dari titik awal lahirnya di Lintang pada 28 Oktober 1919, hingga perjalanan mengagumkan kariernya yang mencapai puncak sebagai Bupati Kabupaten Sanggau dari tahun 1959 hingga 1967. Nama lengkapnya, Mozez Thadeus Djaman, memancarkan esensi perjalanan hidupnya yang penuh dengan dedikasi dan pengabdian.
Visi Prima, Layanan RSUD Sanggau
Bukan hanya biografi yang memikat perhatian. Di bawahnya, komitmen yang tulus dari jajaran direksi RSUD terhampar dengan jelas. Pesan yang kuat tentang layanan berkualitas tinggi dan teladan moral yang diwariskan oleh M.T. Djaman tercermin dalam komitmen ini. Masyarakat diberikan jaminan akan pelayanan medis yang prima, yang senantiasa mengutamakan kesejahteraan dan kesehatan mereka.
Gambar simbolik di dinding ini bukan sekadar mengingatkan kita pada masa lalu. Di bawah biodata M.T. Djaman, terpampang komitmen yang seolah bersumpah untuk mengabadikan semangatnya. Direksi RSUD Sanggau dengan tegas menggarisbawahi tekad mereka: "Layanan Prima untuk Kesejahteraan Masyarakat."
Komitmen ini adalah jaminan bahwa setiap pasien yang masuk ke dalam ruang-ruang perawatan akan dihormati dan dilayani dengan sepenuh hati. Seperti semangat M.T. Djaman yang tak pernah padam, RSUD Sanggau bertekad untuk memberikan pelayanan medis terbaik, mengutamakan kualitas dan kenyamanan. RSUD Sanggau menggambarkan visi dan misi dalam tindakan, membawa pesan bahwa setiap detik perawatan adalah lanjutan dari warisan luhur.
Di tengah kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, narasi ini mengingatkan bahwa sisi kemanusiaan adalah akar utama yang tak boleh ditinggalkan. Keduanya—jejak gemilang M.T. Djaman dan komitmen RSUD Sanggau—bersatu dalam pelukan dinding rumah sakit ini. Mereka adalah cerminan bahwa di balik kisah-kisah, tak hanya ada sejarah, tetapi juga semangat abadi yang membimbing kita menuju masa depan yang lebih cemerlang.*)