Forum Dayak Kalimantan Barat di Jakarta (FDKJ) Hidupkan Seni Budaya Dayak di Ibukota
Acara Gawai FDKJ yang pertama diadakan selama dua hari berturut-turut mempersembahkan spektrum yang kaya dan berwarna dari seni dan budaya Dayak.
Panggung ini menjadi ajang untuk menghidupkan kembali kejayaan dan keindahan tradisi, dengan sorotan khusus pada tarian-tarian yang mengagumkan. Ba-Uma, tarian dari puak Salako, dan Baketo adalah beberapa di antara tarian-tarian yang mempesona dengan gerakan-gerakan elegan dan bermakna yang menjadi ciri khas budaya Dayak.
Namun, acara ini bukan hanya sekedar pertunjukan tari. Lomba-lomba yang digelar seperti lomba bermain gasing, lomba melukis motif perisai, serta kontes kuliner memamerkan kekreatifan dan warisan kulinernya. Hidangan khas Kalimantan Barat, seperti cucur (tumpi) dan daun ubi tumbuk, tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang mendalam.
Sebagai sorotan seni budaya Dayak di momen itu adalah performance dari suku Iban juga turut memeriahkan acara dengan Tarian Ngajat Iban, sebuah ungkapan penghormatan kepada tamu terhormat dalam acara Gawai dan acara resmi lainnya.
Ragam variasi tarian seperti Ngajat Indu, Ngajat Lesung, dan Ngajat Semain membawa penonton dalam perjalanan budaya yang berakar dari Sarawak.
Tarian Ngajat Iban bukanlah semata ritual gerakan, melainkan narasi hidup dan warisan perayaan suku Iban. Musik yang menemani tarian ini, dengan alat musik tradisional seperti gong, canang, dan ketebong, memberikan sentuhan harmoni dan menghidupkan semangat tarian dengan lebih mendalam.
FDKJ dengan bangga menginspirasi melalui komitmennya dalam menjaga dan melestarikan keberagaman seni dan budaya. Meskipun apa yang ditampilkan dalam Gawai Dayak 2023 hanya melibatkan sebagian kecil dari warisan luar biasa.
Kiranya Gawai-gawai mendatang yang semakin meriah dengan kehadiran beragam sub suku Dayak.
Sudah tentu, kita patut mengapresiasi sekaligus memberi ucapan selamat dan sukses kepada panitia Gawai FDKJ beserta seluruh komunitas yang gigih menjaga identitas mereka dan meneruskan tradisi melalui pelestarian adat, seni, dan budaya yang begitu memukau.
Kekayaan seni budaya serta warisan Dayak yang mencakup berbagai variasi subsuku hingga 405 dengan populasi mencapai 8 juta orang merupakan sesuatu yang luar biasa.
Adat budaya yang dimiliki oleh suku Dayak mengandung kebijaksanaan dan keindahan yang mendalam. Namun, sering kali, keelokan serta nilai-nilai budaya ini terkadang kurang diperhatikan oleh banyak orang.
Terlalu sering fokus orang cenderung tertuju pada hal-hal yang lebih modern, permukaan tampak luar, berpotensi menyebabkan kita melewatkan nilai-nilai esensial dari budaya yang telah ada sejak lama. Padahal yang lebih penting mengakui dan menghormati warisan budaya ini, karena di dalamnya terkandung kearifan lokal, koneksi dengan alam, serta cerita-cerita berharga yang bisa memberikan wawasan dan inspirasi kepada kita semua.
Mengapresiasi serta memahami keberagaman dan keindahan budaya Dayak adalah langkah penting dalam menjaga kekayaan budaya kita yang berharga.Mengangkat dan mempromosikan warisan budaya ini agar tetap hidup dan terjaga, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa adalah panggilan setiap warga Dayak di mana saja berada. (Paran Sakiu)