Dr. Masiun : Lingkungan Aman bersama Aman
Dr. Stefanus Masiun, seorang pakar ekonomi lingkungan yang berpengalaman, dengan tegas menyuarakan pandangannya terhadap hutan adat di Kalimantan Barat.
Dalam percakapan yang hangat, Masiun berbagi opini. Katanya, "Hutan adat Kalimantan Barat belum disadari orang valuasi atau nilainya." Pernyataan ini menjadi sorotan penting dalam menggambarkan kondisi saat ini. Namun, ini juga memunculkan pertanyaan mendalam: Apa yang dapat kita lakukan untuk mengubah pandangan ini?
Rektor Institut Teknologi Keling Kumang, yang meraih gelar tertinggi bidang akademik "Doktor" dari Universitas Tanjung Pura, menekankan pentingnya pendidikan dan sosialisasi. Ia mengakui bahwa saat ini, edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan menjadi sangat urgen.
Baca Sanggau Dan Pengembangan Ekonomi Hijau
"Era industrialisasi di Eropa dahulu mengakibatkan ekologi rusak. Namun, dua generasi berikutnya menyadari pentingnya menjaga lingkungan, dan manusia perlu kembali kepada alam," ujarnya dengan antusias.
Selain melalui jalur akademik yang menjadi salah satu pilar penting dalam perjuangannya, Masiun juga aktif mengabdikan diri dalam upaya menjaga lingkungan yang lestari dan berkelanjutan melalui keterlibatannya dalam organisasi non-pemerintah (NGO).
Dalam suasana yang penuh semangat, Rektor Institut Teknologi Keling Kumang berbagi pengalaman di kota London, di mana ia mendapatkan wawasan berharga.
Dia mengungkapkan, "Saya mengalami dan mendengarkan banyak testimoni di sana. Sungai-sungai di kota ini pernah tercemar oleh era industrialisasi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan ikan. Namun, melalui upaya pemulihan dan kesadaran lingkungan, kini sungai-sungai di kota London kembali ke keadaan alami. Ikan-ikan kembali berenang di sana, menyambungkan kembali lingkungan yang pernah terpisah."
Pandangan Masiun mengenai generasi mendatang juga menjadi sorotan menarik dalam percakapan ini. Masiun berpendapat, "Saya kira generasi ketiga di masa mendatang akan memiliki pola pikir serupa. Mereka akan semakin menyadari betapa pentingnya kembali kepada alam, menjaga lingkungan, dan menemukan keseimbangan dengan alam semesta."
Masiun memandang dengan penuh harap dan optimisme. Namun, pertanyaan masih muncul: Bagaimana kita dapat mempercepat perubahan ini? Bagaimana kita dapat membantu masyarakat menyadari nilai-nilai yang melekat dalam hutan adat Kalimantan Barat?
Edukasi yang holistik, kolaborasi lintas sektor, serta upaya bersama untuk memulihkan dan melestarikan lingkungan akan menjadi langkah-langkah penting dalam perjalanan menuju kesadaran dan tindakan yang lebih positif terhadap hutan adat dan lingkungan secara keseluruhan.
Berjuang Lingkungan lewat Aman
Selain melalui jalur akademik yang menjadi salah satu pilar penting dalam perjuangannya, Masiun juga aktif mengabdikan diri dalam upaya menjaga lingkungan yang lestari dan berkelanjutan melalui keterlibatannya dalam organisasi non-pemerintah (NGO).
Stefanus Masiun adalah tokoh penting dalam lingkup lingkungan dan keberlanjutan di Kalimantan Barat. Ia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua I Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara - Aman (The Indigenous Peoples' Alliance of the Archipelago) Kalimantan Barat dalam periode 2019-2024. Dalam perannya ini, Masiun memegang tanggung jawab yang signifikan dalam mewakili dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di wilayah tersebut.
Dalam konteks valuasi hutan adat di Kalimantan Barat, Masiun memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang kompleksitas isu lingkungan dan budaya. Pandangannya yang luas dan beragam menjadikannya sebagai suara yang dihormati dalam upaya menghargai serta melestarikan hutan adat dan kekayaan budaya yang melekat di dalamnya.
Baca Tengkawang: Flora Identitas Provinsi Kalimantan Barat
Melalui peran sebagai Wakil Ketua I Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kalimantan Barat, Masiun memberikan sumbangsih penting dalam mendorong kesadaran publik mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan hak-hak masyarakat adat. Ia menjadi narasumber yang berpengaruh dalam berbagai forum dan diskusi terkait isu-isu lingkungan dan keberlanjutan.
Dalam masa kepemimpinannya yang dimulai sejak tahun 2019 dan dijadwalkan hingga tahun 2024, Masiun memikul tanggung jawab besar untuk mengemban visi dan misi Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kalimantan Barat. Upaya bersama dengan organisasi tersebut akan membentuk landasan yang kuat dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial yang semakin kompleks.
Kehadiran Masiun dalam Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kalimantan Barat adalah contoh nyata dari individu yang berkomitmen dalam melindungi hak-hak masyarakat adat dan nilai-nilai lingkungan di Kalimantan Barat.
Dengan peran yang dimainkannya, ia memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan perubahan positif menuju penghargaan yang lebih komprehensif terhadap hutan adat dan keanekaragaman budaya yang di dalamnya.*)