Valentinus Saeng dan Masri Sareb Putra: Ketika Sesama Alumni dan Penulis Bertemu
Mgr. Dr. Valentinus Saeng, Uskup Sanggau, pada 28 Juli 2023 menerima kunjungan penulis dan sastrawan Masri Sareb Putra di kediamannya di Keuskupan Sanggau. Kedua tokoh memiliki beberapa kemiripan, di antaranya:
Keduanya merupakan alumni dari STFT Widya Sasana, Malang. Dari sisi usia dan tahun kuliah, Masri Sareb Putra lebih senior dari Valentinus Saeng.
Baik Mgr. Dr. Valentinus Saeng maupun Masri Sareb Putra berlatar belakang sebagai penulis dan akademisi.
Baca Mgr. Dr. Valentinus Saeng, CP: Uskup Sanggau Asal Sekadau
Tokoh muda Dayak
Valentinus telah diprediksi sebagai tokoh muda yang akan menonjol. Oleh sebab itu, Masri Sareb Putra telah memasukkan nama Mgr. Dr. Valentinus Saeng dalam buku 101 Tokoh Dayak Jilid 3.
Pada tahun 2019, saat peluncuran buku 101 Tokoh Dayak Jilid 3 di Ruai TV Pontianak, Dr. Valentinus Saeng tampil sebagai salah satu narasumber dalam acara tersebut.
Pertemuan antara Mgr. Dr. Valentinus Saeng dan Masri Sareb Putra menjadi kesempatan bagi keduanya untuk saling bertemu, berdiskusi, dan memberikan dukungan satu sama lain.
Dalam suasana pertemuan pribadi itu, Mgr. Dr. Valentinus Saeng memberikan apresiasi atas upaya pengembangan dan peningkatan literasi di kalangan masyarakat Dayak.
Mgr. Dr. Valentinus Saeng menegaskan bahwa literasi Dayak tidak hanya terbatas pada keterampilan dasar membaca dan menulis, tetapi juga mencakup aspek literasi lainnya, seperti literasi finansial, politik, dan kebijakan.
Dengan bertukar pandangan dan berdiskusi, keduanya saling memberi dukungan dalam usaha mereka untuk menggalakkan literasi dan pengetahuan di kalangan masyarakat Dayak.
Pertemuan ini menjadi momen penting dalam menguatkan semangat mereka untuk terus mendorong kemajuan dan pemahaman di kalangan masyarakat Dayak, melalui penulisan, akademisi, dan berbagai upaya literasi yang lebih luas.
Pertemuan saling melengkapi dan berkontribusi
Tidak hanya memiliki kesamaan sebagai alumni dari STFT Widya Sasana, Malang. Namun, terdapat hal yang unik dalam perjalanan pendidikan keduanya.
Meski keduanya sama-sama menekuni bidang filsafat dan teologi, Masri Sareb Putra lebih senior dalam hal mengenyam pendidikan di STFT dibandingkan dengan Mgr. Dr. Valentinus Saeng. Terdapat selisih waktu sepuluh tahun antara mereka dalam meraih gelar dari almamater yang sama.
Setelah menyelesaikan pendidikan di STFT Widya Sasana, Malang, Mgr. Dr. Valentinus Saeng berkesempatan melanjutkan studi filsafatnya ke Jerman. Di sana, ia menekuni bidang filsafat dengan serius dan akhirnya berhasil meraih gelar doktor (Ph.D.). Pendidikan lanjutan ini memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pengetahuan dan wawasan akademiknya.
Sementara itu, Masri Sareb Putra memilih jalur lain setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di almamaternya. Meskipun masih bergerak di ranah sosial dan memiliki latar belakang akademis, ia memutuskan fokus pada bidang social sciences.
Masri juga menekuni dunia media dan penerbitan, yang membuatnya memiliki keterampilan dalam menyampaikan informasi melalui media massa dan menjadi seorang akademisi.
Perbedaan pilihan jalur pendidikan ini membentuk perbedaan pandangan dan keahlian di bidang yang berbeda-beda antara Mgr. Dr. Valentinus Saeng dan Masri Sareb Putra. Dengan latar belakang pendidikan filsafat di Jerman, Saeng dapat memberikan perspektif yang mendalam dalam berbagai bidang, termasuk filsafat dan teologi.
Sementara itu, Masri Sareb Putra dengan fokus pada social sciences, media, dan penerbitan, memiliki kemampuan dalam menyampaikan informasi dan berkontribusi pada pemahaman masyarakat.
Meskipun memiliki perbedaan dalam bidang studi, keduanya tetap menyatukan minat dan semangat mereka dalam mengenalkan dan mengembangkan literasi di kalangan masyarakat Dayak.
Keduanya masing-masing berperan dalam dunia akademis dan penulisan, memberikan pengaruh positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman di kalangan masyarakat Dayak.*)