Teknologi: Perpanjangan Manusia, Tidak Menggantikan
sumber ilustrasi: https://www.businesstoday.in/ |
Technologies are extensions of human capacities. Tools and implements are extensions of manual skills; the computer is an extension of the brain (Murphie dan Potts, 2003: 13).
Heboh teknologi akan menggantikan manusia dalam banyak hal menyusul kehadiran Artificial Intelligence (AI).
Apakah teknologi menggantikan peran manusia? Debat terus berlangsung. Namun, satu hal yang pasti. Jika AI adalah mesin, yang diprogramkan manusia, ia pasti alat superpintar. Namun, tidak punya hati dan perasaan! Mengapa? Sebab benda mati, meski bisa menjawab pertanyaan yang diajukan --sejauh dia punya data dan informasi terkait pertanyaan yang diajukan.
Kita jadi teringat akan debat dan diskusi serupa 10 tahun lalu: Apakah komunikasi hologram akan menjadi kenyataan?
Saat ini, ilmuwan di Universitas Tokyo telah mengembangkan projector hologram yang mampu merender objek tiga dimensi dengan sangat realistis. Teknologi ini menarik perhatian sebagai potensi perkembangan di bidang digitalisasi dan pertelevisian.
Secara keseluruhan, teknologi komunikasi telah membawa dampak besar pada cara masyarakat berinteraksi dan berkomunikasi. Masyarakat di masa depan diperkirakan akan menjadi masyarakat maya yang mengalami perubahan dalam berbagai aspek, termasuk cara berkomunikasi, budaya, politik, dan sistem ekonomi.
Menurut Marc van der Erve (2006: 17), meramalkan masa depan adalah penuh dengan spekulasi. Namun, ramalan dapat dilakukan dengan menghubungkannya dengan kondisi saat ini dan perspektif masa lampau untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.
Salah satu tujuan ilmu adalah mampu memprediksi masa depan (Popper, 1995), dengan asumsi bahwa ada beberapa asumsi yang tetap konsisten.
Teknologi komunikasi adalah perluasan dari kemampuan manusia. Teknologi mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, bukan sebaliknya.
Bagaimana masyarakat di masa depan akan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teknologi komunikasi?
McLuhan berpendapat bahwa premis dasar tentang teknologi media, baik di masa lalu, sekarang, maupun di masa depan, adalah "teknologi adalah perluasan dari kemampuan manusia. Alat dan perlengkapan adalah perluasan dari keterampilan manual; komputer adalah perluasan dari otak" (Murphie dan Potts, 2003: 13).
Dalam perkembangan lebih lanjut dari pemikiran McLuhan, dunia saat ini - dan juga di masa depan - dianggap sebagai "kampung besar" (big village).
Istilah "kampung besar" ini mengacu pada kosmos yang bersatu, tanpa batas, tempat manusia berkomunikasi dan berinteraksi tanpa terkendala oleh ruang dan waktu.
Teknologi komunikasi telah menghilangkan atau mengatasi kendala tersebut, dan salah satu teknologi yang dianggap dapat menjadi solusi untuk komunikasi dan interaksi melintasi ruang dan waktu adalah hologram.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk memprediksi masa depan, penting untuk menghubungkannya dengan masa lampau dan masa kini. Era saat ini adalah era digital, di mana dunia telah menjadi tanpa batas. Apa pun yang terjadi di belahan dunia manapun dapat diakses dengan cepat dan mudah tanpa hambatan ruang dan waktu.
Teknologi komunikasi adalah perluasan dari kemampuan manusia. Sebagai contoh, seseorang tidak dapat secara fisik berada di Mesir karena keterbatasan waktu dan tempat, tetapi seseorang dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan warga Mesir untuk mendapatkan informasi terbaru tentang negara tersebut melalui media digital.
Inilah yang dimaksud dengan "kampung besar," di mana informasi atau peristiwa apa pun dapat dengan mudah diakses dan disebarluaskan seperti di zaman kampung tradisional.
Perubahan dari "kampung kecil" ke "kampung besar" melibatkan beberapa hal. Pertama, pola komunikasi telah berubah. Di kampung kecil, orang berinteraksi secara langsung (tatap muka), tetapi di kampung besar, orang berkomunikasi melalui media digital. Jarak dan waktu bukan lagi hambatan dalam berkomunikasi di kampung besar.
Kedua, perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan orang untuk berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Waktu dan tempat tidak lagi menjadi kendala seperti pada era komunikasi kampung kecil (tradisional).
Ketiga, masyarakat telah berubah (kultur). McLuhan menyatakan bahwa "media menentukan budaya masyarakat." Dengan istilah "kampung besar," McLuhan melihat bahwa masyarakat dunia di masa depan akan menjadi satu kesatuan karena peran media elektronika yang sosial, politik, dan budayanya telah menyatu.
Teknologi telah mengubah budaya masyarakat dari berinteraksi dan berkomunikasi hanya dengan warga kampung menjadi mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan siapa pun di dunia tanpa batasan ruang dan waktu.
Sebuah film futuristik mencitrakan bagaimana teknologi hologram memungkinkan orang untuk berkomunikasi di tempat dan waktu yang sama (hic et nunc) tanpa batasan waktu dan tempat.
Film ini menggambarkan keluarga masa depan yang tetap dapat berkomunikasi meskipun berada di lokasi yang berbeda. Hal ini menjadi mungkin berkat teknologi hologram yang memungkinkan seseorang "hadir" secara maya di berbagai tempat. *)