Rusun Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) Sekadau yang Siap Huni Ini Menunggumu
Penampakan Rusun rasa hotel bintang *. Pertama di Sekadau. |
Rusun ini difungsikan sebagai tempat hunian bagi mahasiswi, yang sering disebut juga sebagai Asrama Mahasiswi. Rusun mahasiswi ini megah berdiri di Dusun Sungai Kapar, Desa Sungai Ringin, Jalan Keling Kumang No.1, Kecamatan Sekadau Hilir, Kota Sekadau, Kalimantan Barat.
Pembangunan Rusun mahasiswi ini menjadi kenyataan berkat kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktur Jendral Perumahan dan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan 1 di Pontianak. Proyek ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus S. Sos., M. Si.
Kontrak kerja pembangunan Rusun ITKK Sekadau ditandatangani pada tanggal 30 Juni 2022 antara PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Barat (mewakili PUPR) dengan PT. Mair Bela Kandarika.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus S. Sos., M. Si. memtong aral melintang. Tanda boleh masuk, dan resmi sudah. |
Langkah berikutnya adalah proses serah terima pengelolaan Rusun ITKK dari pihak penyedia (Kementerian PUPR) kepada pihak "User", dalam hal ini Yayasan Pendidikan Keling Kumang Sekadau. Serah terima pengelolaan defenitif baru akan dilakukan setelah tanggal 11 April 2024, setelah masa retensi bangunan berakhir, yaitu 1 tahun terhitung sejak penandatanganan pekerjaan fisik selesai.
Untuk Serah Terima Pengelolaan Sementara, Yayasan Pendidikan Keling Kumang diminta untuk mengajukan Surat Permohonan Penghunian dan Pengelolaan kepada Kementerian PUPR serta menyerahkan Surat Keputusan (SK) Badan Pengelola Rusun.
Selain itu, pihak pengelola juga sudah memiliki calon penghuni Rusun dan siap mengalokasikan anggaran operasional Rusun, seperti biaya listrik, air, keamanan, dan pemeliharaan sarana prasarana yang ada.
Perlu dicatat bahwa daya listrik yang digunakan Rusun ITKK adalah 66.000 VA dengan gardu sendiri, sehingga biaya pemakaian per bulan berkisar antara Rp 5 juta hingga 10 juta, suatu nominal yang memang tidak murah.
Rumah Susun (Rusun) Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) meneguhkan "Sekadau Kota Pelajar".Sekaligus menjadi pilar pendidikan di bumi Lawang Kuwari.
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Sementara Pengelolaan Rusun ITKK telah dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 22 Mei 2022, antara Ir. Andy Suganda, M. T., Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan 1, Propinsi Kalimantan Barat (sebagai pihak pertama), dengan Redemptus Musa, S. Pd. Mat., M. M. Pd., Ketua Yayasan Pendidikan Keling Kumang Sekadau (sebagai pihak kedua), di Pontianak.
Sebagai tindaklanjut dari serah terima pengelolaan Rusun ITKK, Ketua Yayasan Pendidikan Keling Kumang juga telah melantik Badan Pengelola ITKK pada tanggal 23 Mei 2023, dengan susunan tim inti yang terdiri dari Angela AL, S. Kom, M. E. sebagai Ketua Pengelola, dibantu oleh Maria Fransiska, S. S. sebagai sekretaris, dan Flora Firmina, S. A. P sebagai bendahara.
Badan Pengelola juga dilengkapi dengan Badan Pembina yang dijabat oleh Ketua Yayasan, Direktur Yayasan, Rektor ITKK, serta staf fungsional rusun, termasuk sekuriti dan pelayanan umum, kebersihan, dan staf rumah tangga.
Ketua Yayasan Pendidikan Keling Kumang, R. Musa Narang memberi kode bahwa fasilitas Rusun ini mantap dan siap-huni. |
Sebagai informasi, lantai 2 dan lantai 3 digunakan untuk penghuni yang menetap lebih lama, bisa hingga 4 tahun, dengan kapasitas 120 orang.
Sedangkan lantai dasar atau lantai 1 diperuntukkan bagi mahasiswi kelas non-regular atau kelas sore/malam, yang memerlukan penginapan jangka pendek (short term), misalnya 2 – 3 hari atau 1 minggu saja. Hal ini membuat penghuni pada lantai 1 bersifat lebih fleksibel dalam masa huniannya.
Rumah Susun (Rusun) Mahasiswi Tipe 24 Pendek 3 Lantai ini tidak didesain untuk memasak di dalam kamar, seperti Rusun yang diperuntukkan bagi penghuni berkeluarga.
Oleh karena itu, para penghuni rusun harus memesan makanan dari luar atau menggunakan sistem catering. Namun, lingkungan sekitar tidak menyediakan layanan pemesanan makanan dengan sistem catering, dan bila ada, biayanya menjadi sangat mahal. Sebagai contoh, paket hemat dengan biaya Rp 75.000 per hari berarti penghuni harus mengeluarkan sejumlah uang sebesar Rp 2.250.000 per bulan, belum termasuk biaya kebutuhan lain seperti BBM dan pulsa.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pihak Yayasan telah merencanakan untuk menyediakan fasilitas tambahan berupa dapur umum, sehingga para penghuni dapat memasak sendiri dengan dilengkapi 1 kamar untuk 1 kompor gas.
Diharapkan dengan adanya fasilitas dapur umum ini, para penghuni dapat melakukan penghematan biaya hidup. Meskipun begitu, pihak pengelola Rusun tetap akan berusaha untuk menyediakan layanan catering dengan bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu, bagi mereka yang lebih memilih menggunakan sistem tersebut.
Selain itu, pihak Yayasan juga akan menyediakan garasi motor untuk para penghuni yang diperkirakan sudah membawa kendaraan sendiri. Sarana wifi dan CCTV juga akan disediakan di setiap lantai untuk kenyamanan dan keamanan penghuni.
Sebagai mahasiswi yang telah dinilai dewasa, para penghuni diperbolehkan membawa HP pribadinya. Namun, tamu tidak diperkenankan untuk menginap di kamar penghuni, termasuk keluarga dan kerabat. Oleh karena itu, lantai 1 juga dapat digunakan sebagai sarana penginapan bagi keluarga dan kerabat penghuni yang ingin menemui anak-anaknya di Sekadau atau di Rusun.
Dengan fasilitas dan suasana yang nyaman, diharapkan para mahasiswi dapat menikmati hunian yang menyenangkan dengan pemandangan indah di kota Sekadau. Bravo!(R. Musa Narang)