Lemang: Kuliner khas Dayak, Santapan Sultan
Lemang: kuliner khas Dayak itu emang mak nyuzzzzz! Dok. tina lie. |
Kuliner khas etnis tertentu. Adakah? Memang ada! Bahkan sebanyak itu sukubangsa di Nusantara, sebilangan itu pula makanan khasnya.
Di ranah Dayak, misalnya. Utamanya di wilayah Kabupaten yang mayoritas Dayak seperti Sanggau, Sekadau, Landak, Sintang, Kapuas Hulu, dan Ketapang; kuliner setempat amat digemari dan menjadi hidangan wajib pada acara besar dan gawai.
Lemang: santapan sultan
Kuliner khas, santapan "sultan" saking nyamannya itu bernama: lemang. Atau sobangkakng, atau ajan –jika dimasak tanpa alas daun pisang muda dan tanpa diberi santan kelapa. Asalkan ada hajatan, pesta, atau gawe besar keluarga, lemang pasti ada. Waktu gawai, jangan ditanya. Lemang wajib ada!
Dikatakan kue bukan juga kue. Dikatakan bukan, iya juga. Seperti lazimnya hidangan atau makanan ringan yang dimakan sembari minum kopi, kopi susu, dan teh. Namun, di kalangan suku bangsa Dayak dimakan bersama ditemani air tuak atau burak. Yang terbuat dari tape ketan atau tape singkong.
Itulah kuliner tradisional orang Dayak. Di mana-mana sama saja baik dari bahannya, prosesnya, sampai dengan cara memasak dan hidangannya.
Di ranah Dayak, makanan khas itu bernama: lemang, atau sobangkakng, atau ajan –jika dimasak tanpa alas daun pisang muda dan diberi santan. Mak nyuzzz. Sungguh lezat!
Meskipun dari bahan yang sama, satu saja bahan yang kurang, bukan disebut sebagai lemang; namun ajan.
Disebut lemang, apabila semua bahannya lengkap yakni beras ketan yang dimasukkan ke dalam buluh bambu muda dengan air santan secukupnya. Cara memasaknya yakni dengan memanggangnya sampai matang di perspian.
Lemang dan ajan: beda!
Disebut ajan bukan lemang apabila di dalam buluh bambu itu tidak dialasi dengan daun pisang dan langsung beras ketan saja. Akan tetapi, sama-sama harum aroma dan sangat enak untuk disantap ketika masih hangat.
Cara lemang dimasak. dok. Tina Lie. |
Bedanya lemang dengan ajan terletak pada alas daun pisang tadi.
Jika ajan, kadang-kadang lengket di dalam buluhnya. Namun jika lemang, halus mulus dan dikeluarkan dari bulu bambu bersama dengan daun pisang yang menjadi alasnya.
Hidangan pada pesta
Lemang ini menjadi hidangan pada pesta-pesta saja. Lazimnya menjadi santapan ketika hari gawai tiba.
Lemang dinikmati bersama minuman tuak, alangkah sedap. Dan memang itu "kawannya". Di kalangan sukubangsa Dayak, lemang disantap ditemani tuak dan tabas tentunya.
- Rangkaya Bada