Balae Botomu
Balae Botomu.
Sengaja ditulis demikian,. Bukan sebagaimana tulisan depan gedung yang memberikan identitas gedung; rumah umum; kantor; atau arena dan tempat yang luas dalam lingkungan suatu bangunan untuk umum yang teguh berdiri di jantung kota Sanggau.
Demikian maksud dan tujuan dari rumah dan ruangan umum yang tegak berdiri di Jalan Jenderal Sudirman, kota Sanggau, Kalimantan Barat.
Jika "Balai" maka ia kosakata Indonesia. Sedangkan "balae" adalah ujaran, sekaligus khasanah kata Dayak Bidayuh yang dipertuturkan di seluruh wilayah Sanggau. Adapun "Botomu" dibentuk dari kata Bo, bukan be) yang berarti: ber. Sementara "tomu" berarti temu, kumpul, bersama-sama, saling jumpa.
Demikian makna rubrik kita yang sengaja ditulis dalam bunyi ujaran bahasa Bidayuh. Apa pun nama gedung ini, yang pasti ia rumah umum, tempat silaturahmi, balai pertemuan umum.
Dahulu kala, dalam alam adat dan budaya Dayak Bidayuh, balae adalah halaman rumah, bangunan umum, los yang luas, public sphere. Tidak identik dengan rumah panjang, namun bagian dari rumah panjang.
Balae adalah ajang bukan saja tatap muka, diskusi, bo' aupm, rapat; melainkan juga tempat ngolah pikir. *)