Pastoran Sanggau 1930
Tahukah Anda asal usul katedral Sanggau yang saat ini berdiri dengan megah? Membelah Sungai Liku. Kokoh di depan jalan mulus beraspal yang menghubungkan Sanggau dengan Sekadau di hulu dan Sosok-Pontiak di hilir?
Dahulu kala, Sungai Kapuas adalah sarana transportasi utama di Kalimantan Barat. Teramasuk ketika para padri dari Ordo Saudara-saudara dina (OFM CAP) mendirikan paroki Sanggau ini.
Pada mulanya, Paroki Sanggau berasal dari Sejiram. Tahun 1909, Pastor Gonsalvus yang bertugas di Sejiram tiba dan menetap sebulan di Sanggau.
Pastoran Sanggau tahun 1930, yang kini berdiri gereja Katedral dan keuskupan.Kehadiran Pastor Gonsalvus menarik para pemuda dan gadis Sanggau dan sekitarnya untuk bersekolah ke Sejiram.
Menyaksikan gejala itu, tahun 1922, Mgr.
Pacifikus Bos OFM Cap dan Pastor Eugenius sengaja datang ke Sanggau
khusus mencari tanah untuk rencana mendirikan pastoran.
Lokasi yang dipilih saat itu adalah areal di atas Sungai Liku. Tiga tahun kemudian, 1925, Stasi Sanggau resmi berdiri. Namun, karena belum tersedia tempat, Pastor Cassianus sementara waktu mondok di rumah umat, Mong Seng. Pada 19 Mei 1927, dapur pastoran berdiri. Dan pada 8 Juli 1928 gedung gereja Sanggau untuk pertama kalinya digunakan.
Lokasi yang dipilih saat itu adalah areal di atas Sungai Liku. Tiga tahun kemudian, 1925, Stasi Sanggau resmi berdiri. Namun, karena belum tersedia tempat, Pastor Cassianus sementara waktu mondok di rumah umat, Mong Seng. Pada 19 Mei 1927, dapur pastoran berdiri. Dan pada 8 Juli 1928 gedung gereja Sanggau untuk pertama kalinya digunakan.