Berita - Orang Menggigit Anjing
Kanal berita dan informasi kita ini pun menyediakan menu "Literasi". Ia, literasi itu, bukan hanya literasi dasar, yakni baca tulis. Meski literasi dasar ini yang banyak orang mafhum.
Literasi bukan hanya itu, cuma itu. Sesuai dengan ketetapan pada World Economic Forum di Davos, Swiss ada 6 macam literasi: literasi bahasa (baca tulis), numerasi, sains, digital, finansial serta literasi budaya dan kewargaan.
Baca Obituari Bertha - Cerita Bersambung (1)
Era digital sebagaimana pada ketika ini, tentu warga Sanggau dan sekitarnya menyasar untuk menguasai bukan semata literasi bahasa. Melainkan juga literasi lain, terutama literasi digital yang konten dan kemasannya sering orang kurang literat (melek/ paham) benar.
When a dog bites a man that is not news, but when a man bites a dog that is news.
Narasi ini sekadar memberi penyegaran kembali ihwal news values (nilai suatu berita).
Batas manakah fakta/peristiwa yang
mengadung berita, manakah yang bukan, ternyata sulit untuk diambil garis
putusnya. Kadangkala, feeling seorang wartawan harus main, harus jeli,
di dalam menangkap setiap fakta/ peristiwa yang mengandung nilai berita. Bisa
saja, fakta dan peristiwanya biasa-biasa saja, namun karena kepiawaian
wartawan, maka fakta/peristiwa yang diangkatnya itu mengandung nilai berita.
Ada
semacam lelucon, tapi maknanya sangat dalam, di kalangan wartawan ketika
berusaha untuk mendefinisikan apakah berita itu.
Kalau anjing menggigit orang,
bukanlah berita. Sebaliknya, kalau orang yang menggigit anjing itu baru berita.
Ini merupakan aforime klasik jurnalistik
terkait bagaimana peristiwa (orang
menggigit anjing) yang mengandung nilai berita.
Baca Arita | Bunda Literasi Kabupaten Sanggau
Definisi separuh lelucon tentang "berita" ini diperkenalkan oleh seorang jurnalis seklaigus penulis tersohor berkebangsaan Amerika, Charles Anderson Dana (1819 – 1897).
Dalam bahasa aslinya, “When a dog bites a man that is not news, but when a man bites a dog that is news.”
Itulah
definisi tradisional mengenai berita. Sulit untuk dibatasi, kapankah sebuah
fakta/ peristiwa berninai berita kapankah bukan. Seorang wartawan, dengan
nalurinya, akan tahu membedakannya. Namun, ruh dan pesan dari lelucon tadi
sangat gamblang: setiap peristiwa yang luar biasa (orang menggigit anjing,
padahal biasanya anjing yang menggigit orang) adalah berita!